Halaqoh secara termologi bahasa berarti lingkaran, biasanya
digunakan untuk menggambarkan sekelompok kecil muslim yang secara rutin
mengkaji ajaran islam, jumlah peserta antara 3 – 12 orang, mereka mengkaji
islam dengan manhaj tertentu, bertujuan membentuk muslim yang islami dan
berkarakter da’i (Takwinul shaktsiyah islamiyah wa da’iyah).
Berbicara tentang halaqoh, sudah setahun lebih ana tidak
aktif mengikuti halaqoh yang rutin diadakan setiap ahad malam, layaknya
smarthphone yang harus selalu di charge agar bisa selalu ON, terasa juga pada ruhiyah ana yang kian lama kian berubah warna, yang awalnya
hijau, memudar menjadi kuning dan nyaris berubah warna menjadi merah. Halaqoh dapat menjadi media Recharge
ruhiyah untuk selalu dalam kondisi stabil,
paling tidak bisa sebagai barometer mengukur keimanan kita yang bersifat
fluktuatif ini.
Halaqoh selain sebagai media yang telah disebutkan diatas,
halaqoh bisa menjaga tali silaturahim teap terjaga dan ukhuwah islamiyah tetap
terbina, dan nyaris setahun tanpa halaqoh terasa ada kekosongan, otak dan
ruhiyah tidak lagi di isi dengan tarbiyah, semangat pun mulai memudar dan harus
dikobarkan lagi agar tujuan halaqoh bisa tercapai, setidak-tidaknya bisa
menjadi da’i untuk diri sendiri dan
keluarga.
Jadi kenapa kita harus meninggalkan halaqoh hanya karena
alasan kesibukan duniawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar