Kamis, 29 Juli 2010

Puasa...yang tak pernah terpuaskan

Perintah puasa terdapat dalam Al Qur-an surat Al Baqarah ayat 183, yaitu;
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa”.

Hanya dalam hitungan hari kita akan segera memasuki bulan Ramadhan, bulan yang penuh keberkahan, bulan dimana setiap amal sekecil apapun akan dibalas dengan berlipat ganda, bulan dimana kita ditarbiyah, ditempa secara lahir dan bathin selama sebulan penuh, yang pada akhirnya kita akan mendapat predikat ‘Taqwa’ disisi Allah.

Puasa adalah upaya kita untuk bisa mencapai kepuasan, kepuasan dalam beribadah dan beramal baik, tapi kadang rasa puas yang kita dapatkan tidak pernah terpuaskan, walau kita sudah berusaha menyusun agenda-agenda amalan yang akan kita lakukan pada bulan ramadhan, dan mencoba menengok kebelakang dan mengevaluasi hasil ramadhan yang telah kita raih pada tahun yang lalu, akan selalu muncul kekurangan dan rasa puas yang tak pernah terpuaskan, dan…ternyata tidak mudah untuk menjadi manusia yang bertaqwa.

Ramadhan tahun lalu ana sudah berusaha semaksimal mungkin menjalani ibadah sebaik mungkin, berpuasa sebulan penuh, dalam arti puasa yang sesungguhnya, menahan lapar, haus, mengendalikan segala bentuk hawa nafsu dari perbuatan yang dapat mengurangi bobot puasa tersebut, tidak putus shalat tarawih, tadarus, qiyamul lail, shalat dhuha, aktif dalam kegiatan DKM Nurul Firdaus, coba-coba jadi da’i kagetan, berusaha full I’tikaf dan lain sebagainya, tapi rasa puas itu tidak pernah benar-benar terpuaskan, masih banyak dan sangat banyak celah-celah yang belum bisa ana atasi dan tutupi dengan perbuatan baik.

Mudah-mudahan ramadhan tahun ini ana bisa lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas peribadatan ana kepada Allah SWT, untuk dapat menjadi taqwa mungkin masih terlalu jauh dan panjang jalan yang harus ana lalui, paling tidak tahun ini bisa lebih baik dibanding tahun lalu, dan akan ada peningkatan dalam ruhiyah ana.

Kalau bicara puas, manusia tidak pernah akan merasa puas, dan ana juga belum tentu akan merasa puas walau agenda yang ana susun dalam menghadapi ramadhan kali ini bisa terlaksana dengan baik nantinya, dan bisa menghilangkan rasa dahaga ana atas apa yang ana cari selama ini, dan bisa jadi memang kita tidak boleh cepat merasa puas dalam beribadah kepada Allah SWT, karena nilai taqwa seseorang, bukanlah diukur dari seberapa puasnya dia beribadah kepadaNYA.

Ternyata rasa puas itu tidak akan pernah terpuaskan….! Lalu…sudah puaskah antum?

Tidak ada komentar:

SearchSight.com

"Changing the Way that the World Looks at the Internet!"