Jumat, 30 April 2010

Decade and Decadence

Tak terasa sudah satu dekade ( sepuluh tahun ) ana tinggal di Taman Harapan Baru, dan selama itu sudah semakin banyak tetangga, teman dan sahabat yang ana kenal, dan selama itu pulalah terjadi pasang surut kehidupan ruhiyah, jasadiyah dan fikriyah ana.

Sepuluh tahun bukan waktu yang sebentar memang, apalagi kalau dalam kurun waktu tersebut, kita gunakan waktu seminggu saja untuk membaca satu judul buku, maka kita sudah membaca sebanyak 520 Judul buku, mungkin amat layak untuk diberi gelar ‘Perpustakaan Berjalan’. Dan amat mungkin dalam kurun waktu tersebut tingkat keimanan kita mengalami fluktuasi, dan seberapa parah keimanan kita mengalami dekadensi?

Selain itu, dekadensi iman dapat juga merupakan indikasi perlu ditingkatkannya tazkiyatun-nafs (pensucian jiwa). Dalam ilmu tazkiyatun-nafs, terdapat tiga komponen penting yakni ilmu, taubah/tobat dan mujahadah**. Selain dengan menghisab amalan, evaluasi dalam rangka meningkatkan keimanan kita secara sederhana dapat dilakukan berdasarkan tiga komponen ini.

1. Ilmu.
Dalam usaha tazkiyatun nafs, hisab yang dapat ditujukan pada diri sendiri adalah bagaimana usaha kita mencari ilmu khususnya ilmu yang memenuhi kebutuhan ruhiyah? Karena tidak semua ilmu agama otomatis memuaskan kehausan ruhiyah. Ilmu ibarat obat; semuanya bersifat baik tetapi penyakit tertentu memerlukan obat tertentu.

Pertanyaan berikutnya adalah: seberapa jauh ilmu yang didapat sudah dihayati dan dijadikan bahan introspeksi? Seringkali kita bernafsu menimba ilmu, menghadiri pengajian sana sini namun tidak meluangkan waktu untuk memikirkan dan merenungkan kembali ilmu yang telah diperoleh. Hasil akhir yang terbaik yang ingin kita peroleh dari ilmu pada hakikatnya adalah poin kedua yakni tobat. Memiliki ilmu yang banyak namun tidak melahirkan tobat atau tidak menyebabkan kembalinya seseorang kepada Allah swt maka dapat dikatakan telah gagal memenuhi tujuan dasar pencarian ilmu itu sendiri**.

2. Tobat
Kebekuan jiwa mungkin juga dapat disebabkan oleh kurangnya tobat yang sungguh-sungguh. Masalah tobat merupakan bahasan tersendiri namun hendaknya cukuplah sebagai dorongan bahwa setiap tobat yang sungguh-sungguh dari dosa sebesar apapun, niscaya disambut oleh Allah dengan perasaan senang, karena Ia Zat penerima tobat dan senang kepada orang yang terus menerus bertobat (al Qur’an 9:104 dan 2:222). Bermuhasabahlah, sudah cukupkah dan sudah sungguh-sungguhkah bertobat kepada Yang Maha Mengetahui segala bisikan hati?

3. Mujahadah An-Nafs
Secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha keras atau perjuangan melatih atau mengendalikan hawa nafsu. Mujahadah dapat didukung antara lain dengan meningkatkan zikrullah dan mengurangi kegiatan-kegiatan yang pada dasarnya halal namun pemuasannya, terutama secara berlebihan, dapat tidak mendukung pelatihan pengendalian nafsu. Kegiatan yang dimaksud adalah makan, tidur, berbicara dan bersosialisasi. Zikrullah dan mengurangi kegiatan-kegiatan ini disebut sebagai mekanisme pendukung mujahadah **.

Ada hal yang menarik untuk disimak, ternyata dalam satu menit banyak hal yang bisa kita lakukan, konon dalam waktu satu menit kita mampu melakukan :

1. Membaca satu lembar Al Qur’an
2. Dua kali membaca Surat Al Fathihah
3. Tiga puluh tiga kali membaca tahlil
4. Membaca 500 kata atau setara dengan satu halaman buku
5. Tiga kali membaca Surat Al Ikhlas
6. Coba anda pikirkan lagi…..ada apa lagi?

Cukuplah janji dan peringatan dari Allah swt sebagai motivasi untuk menghisab diri dalam usaha pensucian jiwa: “Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (QS. 91:9-10)

Dekade bukan harus berarti dekadensi, karena memang tidak ada korelasi antara keduanya, tapi bisa saja terjadi, semakin bertambah usia kita, justru dekadensi terjadi pada diri kita, mudah-mudahan waktu yang berjalan terus, malah membuat kita makin sering bermuhasabah dan keimanan kita justru akan semakin naik dan bertambah naik, apalagi yang kita tuju ketika mendaki…? Kalau bukan PUNCAK TERTINGGI.

Naik….naik kepuncak gunung…..tiinggi…tinggi sekali………..!

Tidak ada komentar:

SearchSight.com

"Changing the Way that the World Looks at the Internet!"