Rabu, 10 Maret 2010

Non Profit Oriented Project

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui".
( سورة الأنفال , Al-Anfal, ayat 27)

Ketika kita mendengar kata ‘Proyek Konstruksi’ asosiasi kita langsung tertuju kepada hal yang berhubungan dengan uang, untung yang besar atau banyak uang, pemahaman ini bisa salah bisa juga tidak, karena sebuah proyek adalah suatu tempat dimana terjadi transaksi kecil, menengah sampai besar, yang bisa melibatkan puluhan, ratusan, bahkan ribuan orang yang turut terlibat didalamnya. Padahal proyek adalah subuah pekerjaan yang akan memunculkan begitu banyak masalah teknis dan non teknis didalamnya, yang kadang tidak disadari oleh mereka yang tidak turut terlibat didalamnya.

Masalah-masalah yang kerap muncul bisa berupa ‘Invoice’ yang terlambat cair, terkatung-katung, bahkan ada yang tidak cair sama sekali. Gesekan-gesekan yang muncul karena berkumpulnya bermacam karakter dan tabiat manusia didalamnya, permasalahan-permasalahan pekerjaan yang saling diburu waktu penyelesaian, dan lain sebagainya.

Saat ini ana sedang menggarap proyek yang dari awal pelaksanaannya ana niatkan sebagai ‘Non Profit Oriented Project’, suatu pekerjaan yang memang tidak berorientasi mencari untung sebanyak-banyaknya, karena kebetulan proyek ini adalah proyek yang dikategorikan pada ‘Bangunan Sosial dan Bangunan Ibadah’, dan bangunan sosial yang sedang direnovasi adalah sebuah Sekolah yang berorientasi sosial, jadi ana sedikit sungkan juga untuk mengambil untung banyak dari proyek ini.

Sekolah ini adalah sekolah swasta murni, yang biaya operasional sekolah lebih banyak diambil dari kantong pribadi, karena sekolah ini sedikit sekali mendapatkan subsidi dari pemerintah, dan mana mungkin operasional sekolah ini bisa tercover dari biaya yang dibebankan kepada siswanya, karena hampir 50% siswa disekolah ini gratis dan SPP yang ditarik hanya sebesar Rp. 10,000.00 ( Sepuluh ribu rupiah ) perbulan.

Sering ana menolak tawaran pekerjaan sebagai ‘Sub Upah’ atau borong tenaga saja, karena upah harian pekerja proyek sudah baku dan tidak ada perbedaan harga yang signifikan, dan gak tega juga kalau harus ngepres harga lagi biar ada sedikit lebih untuk ana, biasanya untuk kasus ini biar negosiasi langsung aja dengan owner, ana tidak ingin terlibat didalamnya.

Yah…itupun kadang-kadang ana merasa tidak enak juga dalam hati, apa dengan mengambil untung walau tidak banyak dari proyek Bangunan Sosial ini, ana telah berbuat Dzalim, apa mungkin keberkahan bisa ana dapatkan?. Kadang ana merenung, apa dengan begini ana telah berbuat banyak untuk orang lain dan orang banyak?, atau apa ana sudah berlaku amanah?, atau sudah bekerja dengan hati? wallahu a’lam……

Untuk menghilangkan rasa keraguan dan ketakutan ini, ana cuma bisa menyelipkan permohonan disela-sela doa ana “Ya Allah berilah segala kebaikan kepadaku, kebaikan yang kudamba”, karena begitu banyak kebaikan yang ana dambakan bisa ada pada diri ana, yang amat sangat banyak kekurangan ini. Karena ana cuma ingin menjadi orang baik-baik dan selalu ingin berbuat baik, dan mati dalam keadaan baik-baik, Itu saja……!

Tidak ada komentar:

SearchSight.com

"Changing the Way that the World Looks at the Internet!"