Kamis, 12 November 2009

Spiritual Company

“Sebuah ide dapat lahir karena pengalaman pribadi, karena melihat orang lain atau karena melihat alam sekitar”

Bukan bermaksud untuk menyaingi buku ‘Coorporate Mystic’nya Gay Hendricks dan Kate Ludeman, bukan juga mem’Plagiat’, mungkin lebih cocok meng’Epigon’ karya Gay Hendricks tersebut, karena cukup menarik isi buku tersebut, hampir semua pengusaha dan eksekutif perusahaan-perusahaan sukses di AS yang diteliti oleh kedua penulis buku ini memiliki sifat-sifat yang biasanya dimiliki oleh para mistikus. Mereka sangat menjaga etika dan menjunjung tinggi nilai-nilai spiritual. Mereka menghadirkan, bukan hanya dompet, melainkan juga hati dan jiwa mereka dalam bekerja. itu sebabnya Hendricks dan Ludeman menyebut mereka ‘Mistikus Korporat’.

Dan berdasarkan penelitian tersebut hampir seluruh pengusahanya adalah Non Muslim, jadi menurut ana masih kurang ‘relevan’ juga untuk membabi buta mengikuti prinsip-prinsip dan karakter-karakter yang disebutkan dalam buku tersebut.

Dan pernah juga ana tiga tahun yang lalu bersama dengan beberapa rekan membuat perusahaan yang mempunyai visi dan misi seperti buku diatas, dan punya cita-cita untuk menjadi Enterpreneur yang menginjak bumi dan menembus langit, dan kita sepakat waktu itu memberi nama perusahaan kita ‘PT. Kaffa Cindo’ yang ana adopsi dari kata ‘Kaffah’ yang berarti totalitas, menyeluruh dan bersungguh-sungguh, dan ‘Cindo’ berarti Contractor Indonesia, dalam kenyataannya perusahaan ini hanya sanggup berdiri selama dua tahun saja, bukan karena sepi order, karena visi dan misi yang ingin diemban tidak berjalan sesuai harapan.

Kalau memang Allah berkehendak, sempet kepikiran juga untuk membuat kembali sebuah perusahaan sejenis dengaan visi dan misi yang sama, tetapi dengan personal yang benar-benar ‘concern’ dan ‘consistence’ dengan apa yang akan diemban. Ini terinspirasi dan terinfluence dengan temen ana yang mendirikan perusahaan dan baru berjalan setahun, tapi luar biasa, mungkin ana bisa menyebutnya ‘Spiritual Company’, perusahaan temen ana ini begitu kental nuansa spiritualnya, mereka menjadi Shalat dhuha 2 rakaat adalah menu wajib yang harus ditunaikan setiap jam 08.00 pagi, setiap hari sebelum bekerja, dan melaksanakan tilawah Al Qur’an setiap hari Jum’at.

"Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamukerjakan".
( سورة البقرة , Al-Baqara, ayat 110)

Dan sempet kepikiran juga untuk halaqah kita, apa kita adakan penelitian kepada para pengusaha muslim yang sukses secara spiritual dan finansial, bagaimana mereka bisa membudi dayakan ‘Nuansa Spiritual’ dalam perusahaannya. Bagaimana kalau kita beri judul 'Spiritual Company’ buku kita nanti…?

Waduh….jadi mengkhayal yang gak-gak nih.

1 komentar:

Aladin mengatakan...

Saya punya arah kesitu untuk meneliti spiritual company hanya saja masih kebingungan dengan induk teorinya. Bisakah saya dibantu?
Alib
email:alibsabar@gmail.com 0818268670

SearchSight.com

"Changing the Way that the World Looks at the Internet!"