Selasa, 10 November 2009

How it was gonna be?

“Dalam setiap kisah sukses, anda akan menemukan seseorang yang membuat keputusan Berani”

Parameter kesuksesan akan berbeda-beda pada setiap orang, ada yang merasa sukses apabila telah menduduki jabatan pada ‘Top Level’, ada yang merasa sukses apabila memiliki rumah mewah, mengendarai ‘Bentley’ dan lain sebagainya.

Ada beberapa buku yang pernah ana baca mengenai motivasi, atau hal-hal yang berhubungan dengan kekuatan pikiran, atau kebebasan financial karya-karya Penulis luar negeri seperti : T. Kiyosaki, Gay Hendrics, Randy Gage, Mike George, Steven R. Covey, dll. atau juga buku-buku motivasi yang ditulis oleh penulis dalam negeri seperti Mario Teguh, Tung Dasem Waringin, Dll.

Yang intinya mengupas tuntas apa yang jadi motif tujuan hidup kita, dan memotivasi bagaimana kita bisa menjadi kaya raya dan mempunyai kebebasan finansial, bagaimana uang yang bekerja untuk kita, bukan kita yang bekerja untuk uang, bagaimana menggunakan kekuatan-kekuatan pikiran dan bagaimana meng’create’ kekuatan pikiran yang ada pada diri kita, sehingga bisa digunakan semaksimal mungkin, bagaimana bisa meyakinkan diri kita bahwa kita bisa.

Dan hampir semua berisi ajakan, kiat-kiat dan bagaimana kesuksesan bisa diraih, dalam arti sukses secara financial, dan jarang yang mengupas bagaimana bisa menjadi sukses secara financial tapi juga secara spiritual, yang alih-alih semua buku lebih condong bagaimana kita bisa menjadi ‘Kapitalisme’ dalam skala kecil, Lalu….apakah setelah kesuksesan itu bisa kita peroleh, kita juga akan mempunyai kebebasan spiritual, termotivasi untuk meng’create’ hati kita menjadi lebih bersih dan akan membuat kita menjadi lebih meningkat kualitas dan kuantitas keimanan kita?.

Yang jadi pertanyaan ana, belum ana temukan (mungkin karena tidak pernah dan mau mencari di toko-toko buku), bagaimana kekuatan pikiran bisa bersinergi dengan kekuatan ruhiyah, dan energi atau kekuatan apa yang muncul dari kolaborasi dua kekuatan yang berbeda ini, ada beberapa buku yang popular membahas kecerdasan emosi dan spiritual, yang berjudul ‘ESQ Power’ karya Ary Ginanjar, cukup fenomenal buku tersebut, berdasarkan 'testimoni' dari mereka yang pernah mengikuti Pelatihan atau Seminar, mayoritas cukup puas dan ada ‘Spiritual Experience’ pada diri mereka.

Dan dibanyak buku juga dijelaskan peranan antara otak kiri dan otak kanan, telah populer sejak tahun 1960. Seorang peneliti bernama Roger Sperry menemukan bahwa otak manusia terdiri dari 2 hemisfer (bagian), yaitu otak kanan dan otak kiri yang mempunyai fungsi yang berbeda. Atas jasanya ini beliau mendapat hadiah Nobel pada tahun 1981. Selain itu dia juga menemukan bahwa pada saat otak kanan sedang bekerja maka otak kiri cenderung lebih tenang, demikian pula sebaliknya.

Konon kabarnya, Otak kanan berfungsi dalam hal persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna. Daya ingat otak kanan bersifat panjang (long term memory). Bila terjadi kerusakan otak kanan misalnya pada penyakit stroke atau tumor otak, maka fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan visual dan emosi misalnya.

Otak kiri berfungsi dalam hal perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan dan logika. Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek (short term memory). Bila terjadi kerusakan pada otak kiri maka akan terjadi gangguan dalam hal fungsi berbicara, berbahasa dan matematika.

Dan konon kabarnya juga, bahwa manusia mempunyai kecenderungan hanya menggunakan salah satu bagian yang dominant dari otaknya, entah menggunakan otak kiri atau menggunakan otak kanan, kalau memang penelitian ini benar, berarti kita selama ini hanya menggunakan salah satu otak kita saja, entah kanan, entah kiri atau entahlah…?

Timbul lagi pertanyaan, bagaimana kalau kita mampu meng’create’ sehingga mampu menggunakan kedua-duanya, otak kanan dan otak kiri, menurut T. Kiyosaki dalam buku ‘Cashflow Quadrant’ bahwa seorang ‘Entrepreneur’ lebih dominant menggunakan otak kanannya, sedang ‘Employee’ lebih menggunakan otak kirinya….Wallahu a’lam dishowab.

Apa perlu kita tulis sebuah buku tentang kesuksesan yang syar’i, mungkin dengan menggabungkan semua ide dari ikhwan di halaqah kita, yang kita ‘combine’ menjadi sebuah ide atau pemikiran, beraneka ragam latar belakang personal yang ada di halaqah kita, ada Ust. Sobirun seorang saudagar, yang terus melakukan ‘diversifikasi usaha’, yang merambah agrobisnis, perikanan dan peternakan, ada Ust. Damrori pengusaha kayu yang sukses, ada Ust. Rikarnadi yang bergerak di General Contractor, Ust. Nuryono dan Ust. Laksyto Para Manager handal, Ust. Nandang, Ust. Andry, Ust. Muhajir, Ust. Hananto, Ust. Taufik rahman, mereka yang mempunyai dedikasi, konstribusi yang hebat terhadap Perusahaannya dan tetap semangat mengusung ‘Jalan Da’wah’, atau ana seorang ‘Bankrupt Enterpreneur’, mungkin dengan kolaborasi ini bisa kita hasilkan ‘Masterpiece’ yaitu sebuah buku yang monumental, dengan judul ‘Syariah Enterpreneurship’ misalnya, dan ana sebagai ‘Juru Ketik’ nya….hehehehe!

Indikasi kesuksesan seorang mukmin atau muslim berdasarkan al-Qur’an ialah dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke surga,
sebagaimana tercantum dalam QS Ali-Imran 185,
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”.

How it was gonna be?.......Siapa tahu?....paling tidak kita telah punya wacana untuk turut meramaikan khazanah perbukuan di Indonesia ini, dan pasti harapan itu selalu ada.

Tidak ada komentar:

SearchSight.com

"Changing the Way that the World Looks at the Internet!"