‘Alangkah banyaknya kuhabiskan waktuku pagi dan petang untuk perbuatan tak berarti, sedang pada saat itu kain kafanku sedang ditenun tanpa kusadari’
“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah". Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu". Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya”.
( سورة الأنعام , Al-Anaam, ayat 93)
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Perbanyaklah menyebut pelebur kenikmatan, yaitu : mati." Riwayat Tirmidzi dan Nasa'i, dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban.
Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk selalu mengingat kematian, pengertian disini bukan kita diharuskan untuk Berani Mati, tetapi untuk mempersiapkan kematian kita yang datangnya tidak bisa kita duga, berusaha untuk tidak menggunakan waktu yang ada untuk berbuat perbuatan maksiat, mungkin Khusnul Khatimah bisa kita rencanakan dan diusahakan, dengan itu tadi, bagaimana memanage waktu untuk hal-hal positif dan diisi dengan amal sholeh. Jadi ketika maut menjemput kita sedang dalam posisi berbuat kebajikan…Subhanallah.
Ana pernah bermimpi atau mungkin ini pengaruh psikologis dari apa yang ana pikirkan sebelum tidur tentang siksa kubur, dalam mimpi ana merasakan lubang kubur mengecil, menghimpit tubuh dan meremukan tulang-tulang, ana kaget juga dan bangun…what happened to me?, ana jadi berpikir bagaimana rasanya siksa kubur, perih dan memerihkan?.
Jadi ingat kisah sakratul mautnya Rasullulah’ seorang kekasih Allah saja merasakan kesakitan yang sangat luar biasa seperti itu, bagaimana kita? Ana coba membayangkan ketika kita sakit gigi, padahal Cuma satu syaraf yang terserang sakit, sudah salah tingkah dan tidak menentunya menahan rasa sakit, bagaimana ketika sakratul maut hadir, disaat itu semua urat dan syaraf yang ada disekujur tubuh kita, tiba-tiba penuh dengan rasa sakit karena ruh kita sedang ditarik keluar dari tubuh?...Penderitaan yang tak terkira,
Banyak ulama-ulama besar yang menulis buku yang berkenaan dengan stasiun-stasiun pada akhir setelah kematian, inilah ‘eskatologi islam’ dalam uraiannya yang terperinci. (Estakologi adalah ajaran agama tentang yang terakhir atau hal-hal terakhir), dan stasiun-stasiun itu sebagai berikut :
1. Sakaratul Maut
2. Mempertahankan iman pada saat kematian
3. Kengerian kubur
4. Kesempitan dan azab kubur
5. pertanyaan Munkar dan Nakir
6. Barzakh
7. kengerian ketika dibangkitkan dari kubur
8. goncangan hari Kiamat dan ketakutan yang dahsyat
9. Mizan
10. Shirath
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allah, sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa”.
( سورة الممتحنة , Al-Mumtahana, ayat 13)
“Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka” .
( سورة الزلزلة , Al-Zalzala, ayat 6)
Mudah-mudahan kita selalu ingat kepada kematian, bukan untuk berani mati atau takut mati, tetapi bagaimana kita isi waktu kita untuk mempersiapkan kematian kita, bisa jadi semenit lagi, nanti malam atau esok hari….entah kapan?
Selasa, 03 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar