Selasa, 17 November 2009

Ketua RT, Peranannya dalam Masyarakat Majemuk

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi Kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman”.
( سورة المائدة , Al-Maidah 57)

Sabtu 14 Nopember 2009 kemarin, dilingkungan ana ada Rapat membahas masalah suksesi Ketua Rukun Tetangga yang sudah habis masa jabatannya, agenda Rapat membahas mengenai mekanisme pemilihan Ketua Rukun Tetangga nantinya, pengajuan kandidat-kandidat untuk mereka yang bersedia menjadi Ketua Rukun Tetangga yang baru. Dan agenda lainnya.

Cukup menarik menyimak dan melihat kondisi lingkungan Rukun Tetangga ana yang begitu ‘kompleksitas’ permasalahan yang timbul antar warga dengan warga atau antar warga dengan pengurus, berdasarkan pengamatan yang ana amati dan berdasarkan kaca mata ana yang sudah plus, ana berkesimpulan betapa berat untuk memimpin sekian banyak warga yang lebih dari 100 KK, dengan banyak latar belakang pendidikan, sosial, fikriyah, attitude, dan lain sebagainya yang berbeda-beda tersebut. Ternyata masih lebih mudah membawahi karyawan-karyawan kita atau ratusan bahkan ribuan ‘manpower’ dalam suatu proyek skala besar.

Yang jadi permasalahan disini, ada kandidat yang justru muncul bukan dari kalangan muslim, yang siap untuk menerima tongkat estafet suksesi dalam memimpin Rukun Tetangga ini. Dan sejauh ini belum ada upaya-upaya dari kaum muslimin untuk mengambil tindakan preventif dan persuasive. Dan tadinya ana punya inisiatif untuk mengajukan diri menjadi kandidat sebagai Ketua Rukun Tetangga walau merasa tidak ‘Capable’, ‘Credible’, ‘Competence’, ‘Incridible’ dan mungkin tidak ‘Compatible’ juga, ditambah dari pihak internal tidak mendukung keputusan yang amat sangat tidak popular ini, malah-malah nanti bisa disangka ‘Opportunist’ lagi.

Berangkat dari hal tersebut diatas, ana batal mencalonkan diri menjadi ‘Penguasa Lingkungan’ untuk merubah tatanan warga dan lingkungan menjadi lebih solid lagi, mungkin bisa diistilahkan ‘New Order’ atau membentuk masyarakat ‘Madani’ ( dreamer banget khan…) untungnya masih banyak dan sangat banyak kandidat-kandidat lain yang lebih ‘Incridible’ untuk bisa menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada saat ini. Sementara ana cukup jadi ‘Supporter’ aja dulu dan siap membantu sebisa yang ana mampu.

Mudah-mudahan keputusan ana ini bisa diterima, seperti keputusan yang ana ambil tiga tahun yang lalu untuk menunda 'Jabatan Non Strategis’ ini, kata rumor yang beredar ketika kita menjadi Ketua dalam suatu lingkungan banyak tidak enaknya, enaknya cuma satu kalau ada yang bertanya rumah kita, semua orang tahu…tapi apa benar yah? Rumah Ketua Rukun Tetangga yang sekarang saja ana tidak tahu……………!

Jangan Tanya apa yang bisa Penurus RT berikan untuk kamu, tapi bertanyalah apa yang bisa kamu berikan untuk lingkungan RTmu ( disadur dan ada sedikit perubahan redaksi dari Pidato Abraham Lincoln ).

Tidak ada komentar:

SearchSight.com

"Changing the Way that the World Looks at the Internet!"