Sering kita mendengar dalam kehidupan sehari-hari, ketika ada seseorang yang bisa melakukan suatu perbuatan yang diluar nalar kita, seperti tindakan bom bunuh diri, atau sekelompok pasukan bayaran yang berani mati, katanya…orang mampu melakukan tindakan-tindakan tersebut karena telah di 'cuci otak'nya.
Cuci otak adalah sebuah upaya rekayasa pembentukan ulang tata berpikir, perilaku dan kepercayaan tertentu menjadi sebuah tata nilai baru, praktik ini biasanya merupakan hasil dari tindakan 'indoktrinasi', dalam 'psikopolitik' diperkenalkan dengan bantuan penggunaan obat-obatan dan sebagainya. (Wikipedia – Indonesia)
Opini publik yang berkembang, 'brainwash' atau cuci otak selalu diidentikan dengan kegiatan yang dilakukan oleh teroris, militer atau organisasi-organisasi garis keras sebagai proses yang dilakukan berdasarkan satu sistem nilai untuk menanamkan gagasan, sikap, sistem berpikir, perilaku dan kepercayaan tertentu kepada obyek tujuan, seperti para anggota atau para pengikutnya, dan ada benarnya juga opini yang berkembang tersebut.
'Brainwash' atau cuci otak yang ingin dibahas bukan menyangkut brainwash yang dilakukan oleh mereka yang berhaluan keras, cuci otak yang dimaksud disini adalah bagaimana cara kita mencuci otak kita, biar tidak ada lagi yang mengotori isi otak kita dengan hal-hal yang menguasai seluruh pikiran kita, yang lebih condong kepada kehidupan dunia. Bagaimana memanage pikiran-pikiran kepada hal-hal yang positif, mengubah paradigma yang ada, memaksimalkan kekuatan pikiran kita. dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pikiran. Insya Allah akan dibahas pada tulisan mendatang.
Ngomong-ngomong soal cuci otak, waduh….ana seperti mau dicuci otaknya kalau harus menerima jabatan Ketua RT, kabarnya beberapa warga akan dating menyambangi rumah ana untuk ‘Memaksa’ barangkali, agar ana mau menduduki jabatan 'Non Strategis'ini, atau secara halusnya mereka siap mendukung ana, atau malah mau menjerumuskan ana? …dalam situasi yang tidak menguntungkan ini. Serasa dicuci otak ana….atau mungkin bisa diibaratkan sama dengan mereka yang melakukan 'Tindakan Bom Bunuh Diri', kalau sampai benar-benar jadi Ketua RT nanti. bukan apa-apa kalau jadi Ketua RT, otak kita tidak pernah ada waktu untuk istirahat, yang bisa berakibat terkena 'Kram Otak', atau suatu keadaan dimana otak kita terus menegang dalam waktu yang cukup lama, yang akan memicu terjadinya 'Stroke'.
Mungkin daripada jadi Ketua RT, ana mau bukan Laundry aja, khusus untuk cuci otak, otak para koruptor biar gak korupsi lagi, otak para penjahat biar gak jahat lagi, tapi tidak menerima otak sendiri untuk dicuci agar jadi Ketua RT, hehehe….
So……ada yang mau dicuci otaknya? Kebetulan lagi promosi dan dapat discount 35% non Ppn. Dan kampanye sedikit “Jangan pilih ana jadi Ketua RT, karena antum akan salah pilih”.
Selasa, 24 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar