Kamis, 08 Oktober 2009

Terus Mendaki....*

*(Bagian Kedua dari Tiga tulisan, setelah Terus Mencari….)

Akulah Harap…….
Kuingin naik ke puncak tertinggi

Setelah terus mencari, dan telah kita dapatkan apa yang kita cari. Pada umumnya kita tidak langsung merasa puas dengan apa yang sudah kita temukan pada sesuatu yang hilang tersebut. Walau kondisi hati sudah kita jaga dan pelihara dengan 5 (lima) cara yang sudah dijabarkan pada bagian pertama.

Hati yang terdalam sering mengusik alam bawah sadar kita, bahwa masih perlu untuk kita mendaki dan terus mendaki untuk lebih menyempurnakan kondisi hati yang sudah ada tersebut. Ada 3 (tiga) hal yang harus kita persiapkan dalam proses pendakian dalam upaya untuk terus mendaki, yaitu :

1. Jernihkan Pikiran, tahap awal adalah bagaimana kita berusaha untuk menjernihkan pikiran, menghilangkan lintasan-lintasan yang melintasi pikiran dan berusaha agar kehidupan dunia tidak menguasai sebagian besar pikiran kita.

2. Bersihkan Hati, tahap kedua adalah berusaha sebisa mungkin memberangus penyakit-penyakit hati yang masih terselip dalam rongga dada, berlapang dada, berbesar hati dan ikhlas.

3. Bersihkan Sikap, tahap ketiga adalah bagaimana sebisa mungkin kita menjaga tingkah dan perilaku kita, menjaga ucapan, bergaul dengan baik kepada siapapun.

Maka, kita mulailah pendakian menuju tempat tertinggi dengan meningkatkan kadar keimanan kita kepada Allah SWT, dan bersungguh-sungguh dalam beramal saleh,

“Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia), “
( سورة طه , Taha, ayat 75)

Usahakan gerakan keimanan kita seperti “Kurva S” yang terus beranjak naik, sebagai contoh, tadinya tahajud kita hanya dua kali dalam seminggu, ditingkatkan menjadi dua hari sekali, yang tadinya dhuha kita hanya dua rakaat dirubah menjadi empat rakaat, yang awalnya puasa kita senin dan kamis, diusahakan menjadi puasa nabi daud, dan seterusnya.

Kehidupan adalah sebuah proses dan fluktuatif, seperti juga keimanan yang melalui proses dan fluktuatif, seperti proses yang ada aksi dan reaksi, yang punya sebab dan akibat, Untuk bisa kita membuka salah satu pintu langit, kita harus terus mencari dan terus mendaki, Dan seperti sebuah proses yang pada akhirnya akan mempunyai reaksi dan akibat kepada pikiran, hati dan sikap kita.

“Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus menerus naik ke atasnya,”
( سورة الحجر , Al-Hijr, ayat 14)

Bagaiman rasanya ketika kita selesai mendaki dan tiba di Puncak Tertinggi, mungkin seperti apa yang dirasakan Tenzing Norgay dan Edmund Hillary ketika mereka berhasil menginjakan kakinya di puncak himalaya, perasaan yang sulit untuk diucapkan dengan kata-kata, ketika ditanya apa keinginan selanjutnya, mereka menjawab “Saya ingin mendaki lebih tinggi lagi, mendaki puncak langit”

Mudah-mudahan kita bisa menjadi bagian dari sedikit mereka yang terus mencari dan terus mendaki, diatas langit masih ada langit, bintang yang terjauh berjarak satu milyar tahun perjalanan cahaya, dibalik itu masih banyak bintang yang lebih jauh.

Aku tetaplah harap….
Kuingin menggapai bintang di langit

Tidak ada komentar:

SearchSight.com

"Changing the Way that the World Looks at the Internet!"