Kamis, 29 Oktober 2009

Stop Rokok dan Puasa Daud

Rokok merupakan sebuah fenomena, karena begitu banyaknya generasi muda kita yang menjadi teman setia rokok, rokok adalah benda yang terbuat dari irisan tembakau yang dicampur dengan saus cengkeh sebagai pembangkit rasa. Yang pasti rokok tidak baik untuk kesehatan. Dan bersifat adiktif bagi penghisapnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Salah satu tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan segala sesuatu yang tidak penting baginya.”
(HR. Tirmidzi [2239] dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, disahihkan al-Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan at-Tirmidzi [2317] as-Syamilah). Syaikh as-Sa’di rahimahullah mengatakan, “Kesimpulan tersirat dari hadits ini adalah orang yang tidak meninggalkan perkara yang tidak penting baginya adalah orang yang jelek keislamannya.” (ad-Durrah as-Salafiyah, hal. 116).

Rokok menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin. Begitu yang tertulis disetiap bungkus rokok sebagai peringatan untuk tidak merokok tetapi wajib untuk membeli, karena begitu bertubi-tubinya iklan rokok di media massa yang menampilkan kesan macho, jantan dan perkasa. Padahal kalau sudah menjadi pecandu rokok, boro-boro jadi macho, wong lari sedikit saja sudah batuk-batuk. Dan juga tidak punya korelasi antara rokok dan olahraga, karena betapa banyak sponsor-sponsor untuk event olahraga dibiayai oleh produsen rokok.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Allah membenci untuk kalian; menyebarkan berita yang tidak jelas, terlalu banyak bertanya yang tidak perlu, dan menyia-nyiakan harta.”
(HR. Muslim [3236] dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu as-Syamilah). Yang dimaksud menyia-nyiakan harta adalah menggunakan harta untuk keperluan yang tidak dibenarkan oleh syari’at, demikian keterangan an-Nawawi rahimahullah (Syarh Muslim [6/144] as-Syamilah).

Rokok, sesuatu yang luar biasa, lebih dari 20 tahun ana jadi sahabat rokok, kalau dipikir-pikir sudah seperti apa warna paru-paru ana, jangan-jangan sudah tidak berwarna lagi, karena tidak ada warna lagi setelah warna hitam, sebenarnya sudah lama ana ingin menghentikan kebiasaan buruk ini, pernah beberapa kali mencoba dan bisa berhenti, tetapi kembali lagi menghisap rokok, selalu begitu dan terus berulang-ulang.

“Sesungguhnya orang-orang yang melakukan tabdzir itu adalah saudara-saudara syaitan, sedangkan syaitan adalah makhluk yang senantiasa kufur kepada Rabbnya.”
(Qs. al-Israa’ : 27)

Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu mengatakan, “Tabdzir adalah membelanjakan harta bukan dalam perkara yang haq.” Ibnu Abbas juga mengatakan demikian. Qatadah mengatakan, “Tabdzir adalah membelanjakan harta untuk bermaksiat kepada Allah ta’ala, untuk keperluan yang tidak benar atau untuk mendatangkan kerusakan.” (Tafsir al-Qur’an al-’Azhim, 5/53)

Akhirnya, karena bosan juga selalu jadi pecundang bila bertempur dengan ‘Sang Rokok’ ini, atau juga karena banyaknya dukungan untuk stop rokok dari isteri, anak-anak, teman-teman dan lingkungan pergaulan masjid, Akhirnya ana bertekad dan pasang target tahun ini harus sudah bebas dari segala atribut yang bersinggungan dengan rokok.

Alhamdulillah, setelah melaksanakan Puasa Syawal, ana coba lanjutkan dengan Program Puasa Daud sebagai bagian dari Program Stop Rokok ini, dan alhamdulillah sudah hampir sebulan puasa daud ini terlaksana walau belum maksimal, dan terlepas dari apapun yang jadi niat puasa Daud ini, yang ada dalam benak ana, bagaimana bisa berhenti total terhadap rokok sebelum akhir tahun ini. Mungkin dengan puasa ini akselerasi untuk berhenti merokok bisa lebih cepat dari yang ana prediksi dan targetkan.

Vote disini, kalau antum dukung ana, dan tidak terlepas dari usaha ini, ana juga mohon doa, karena tidak ada seorangpun yang tahu dari mulut mana doa akan dikabulkan, and Wish me luck.

“Barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik darinya.”

(Disebutkan oleh as-Sakhawi dalam al-Maqashid al-Hasanah [1/214], as-Suyuthi dalam ad-Durrar al-Muntatsirah fi al-Ahadits al-Musytahirah [1/19] as-Syamilah, Syaikh al-Albani mengatakan, “Hadits ini merupakan bagian dari sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan sanadnya sahih”, Hijab al-Mar’ah wa Libasuha fi ash-Shalah, hal. 47. al-Maktab al-Islami, islamspirit.com)

Mudah-mudahan tak ada yang menangisi perpisahan ini.

Tidak ada komentar:

SearchSight.com

"Changing the Way that the World Looks at the Internet!"