Selasa, 20 Oktober 2009

Idul Adha 1430 H.

Tidak terasa bulan depan kita akan merayakan Idul Adha 1430 H. Biasanya menjelang Hari Raya Idul Adha akan banyak kita temui pedagang yang menjual hewan korban, dari kambing sampai sapi, hampir disepanjang jalan dan dilokasi-lokasi strategis.

Idul Adha secara bahasa artinya ialah hari raya Qurban. Yaitu hari dimana kaum muslimin dianjurkan menyembelih Qurban. Hal ini telah diterangkan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam dalam sabda beliau yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu:

"Bulan puasa itu ialah ketika kalian berpuasa dan Hari Raya Fitri adalah hari dimana kalian berbuka/yakni tidak puasa lagi, dan Iedul Adhha adalah hari dimana kalian menyembelih Qurban."
( HR. Tirmidzi, Abu Daud, Baihaqi, Ibnu Majah dalam sunannya 1/1660 dan dishahihkan oleh syeikh Al Albani dalam silsilah Ahadits Asshahihah juz 1 no.224).

Dan firman Allah dalam Al Qur’an :

“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syari'atkan penyembelihan (korban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)”.
( سورة الحج , Al-Hajj, Chapter ayat 34)

Berkenaan dengan Iedul Adhha, ketokohan Nabi Ibrahim alaihis salam tidak bisa dilewatkan, apalagi diabaikan, karena memang Iedul Adhha dan segenap pelaksanaan haji di Makkah disyari’atkan oleh Allah untuk menegaskan Imama (ketauladanan) Ibrahim atas segenap muwahhidin (orang-orang yang bertauhid).

Sebagai ujian yang amat berat yang harus dilakukan oleh nabi Ibrahim alaihis salam yaitu perintah untuk menyembelih putranya Ismail. Allah menceritakan peristiwa agung ini :

"Maka Kami beri dia kabar gembira dengan lahirnya seorang anak yang amat sabar. Maka tatkala anak itu sampai ( pada umur sanggup ) berusaha bersama-sama Ibrahim , Ibrahim berkata : "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu. Ia menjawab :’ Hai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insya Allah kamu akan mendapatkanku termasuk orang-orang yang sabar’. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya dan Kami panggillah dia" Hai Ibrahim sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demkianlah kami memberikan balasan kepada orang-ornag yang berbuat baik, sesungguhnya ia benar-benar suatu ujian yang nyata"
( Ash-Shaffat : 101-106)

Dan sebagai balasan bagi ketaqwaan nabi Ibrahim adalah pembuktian dari Allah untuk ummat manusia bahwa Ibrahim adalah Imamul Hunafa’. Dan kemudian anak cucu Beliau Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam diberi syari’at oleh Allah untuk menjalankan Qurban yang Allah pernah syari’atkan kepada kekasihNya dan NabiNya, Ibrahim dan Ismail Alaihimu salam.

"Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar, dan Kami abadikan untuk Ibrahim itu pujian yang baik dikalangan orang-orang yang datang kemudian, yaitu kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim. Demikianlah Kami memberikan balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang baik. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman."
( Ash Shaffat: 107-111 )

Maka sesungguhnya amalan Qurban di hari raya Qurban adalah amalan ibadah yang mempunyai sejarah agung dari hamba-hamba Allah subhanahu wata’ala.

Dan Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menyatakan dalam menafsirkan firman Allah :

“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah” .
( سورة الكوثر , Al-Kautsar,ayat 2)

Beliau menerangkan : "Allah memerintahkan Nabi-Nya untuk mengumpulkan antara dua ibadah, yaitu shalat dan qurban yang keduanya itu menunjukkan sikap taqarrub kepada Allah dan sikap tawadhu’ dan sikap butuh kepada Allah dan baik sangka kepadaNya, serta kekuatan keyakinan, serta ketentraman hati bersandar kepada Allah dan janjiNya. Sebaliknya, keadaan orang-orang yang sombong dan ingkar, dan orang-orang yang merasa tidak butuh kepada Allah, yang mereka itu dalam shalatnya merasa tidak butuh kepada Allah, dan juga termasuk mereka ialah orang-orang yang tidak menyembelih qurban karena takut miskin”. Oleh karena itu Allah mengumpulkan penyebutan dua ibadah ini dalam firmanNya : "Katakanlah : Sesungguhnya shalatku dan qurbanku."

Bukan semata-mata darah dan daging dari hewan yang kita qurbankan untuk menggapai ridhanya, mungkin ini hanya merupakan symbol bentuk pengurbanan kita dan persembahan kita kepadaNya, karena sesungguhnya hanya ketaqwaan kita saja yang bisa mencapai keridhaannya.

“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. “
( سورة الحج , Al-Hajj,ayat 37)

Janganlah kita merayakannya tanpa memahami pelajaran agung dari padanya. Dan apa tujuan yang sesungguhnya dari hewan qurban yang kita persembahkan. Semoga Allah menerima ibadah qurban kita. Aaamiiin.

Lalu….apa yang akan kita qurbankan pada tahun ini? Seekor Kambing….Seekor Sapi….atau Qurban Perasaan.

Tidak ada komentar:

SearchSight.com

"Changing the Way that the World Looks at the Internet!"