Senin, 07 September 2009

Iedul Fitri, Begitu fakir dan miskinkah..Diriku?

Menjelang Iedul Fitri biasanya banyak kesibukan kita lihat disemua tempat, di Mall-mall penuh sesak dengan manusia berbagai jenis tumplek menjadi satu untuk sekedar memuaskan hawa nafsu atau memang masyarakat kita yang sudah begitu konsumtif, sibuk mencari pakaian dan aksesoris baru.
Di masjid-masjid Panitia Zakat sibuk menerima, mengumpulkan dan menyalurkan Zakat, Infak dan Sodakoh kepada Mustahik, Di Tasikmalaya, Cianjur dan mereka yang terkena dampak gempa bumi, berkumpul dalam tenda-tenda darurat, menahan dingin dimalam hari, berbeda lebaran mereka dengan kita, atau mereka malah tidak bisa merayakan hari raya Iedul fitri sama sekali dan sebagaimana layaknya?

Kepedulian Sosial? Seberapa peduli kita terhadap lingkungan sekitar? Masyarakat sekitar? Ketika kita bicara Kepedulian Sosial, ada pengalaman ana yang cukup unik, dan sangat mengharukan, begitu mengharukan sampai-sampai ana gak habis pikir, karena semakin dipikir gak habis-habis juga untuk tetap dipikir.

Kejadiannya, Pada hari Sabtu, tanggal 05 September 2009, ana malam itu pulang tarawih dari masjid Nurul Firdaus, berjalan kaki dan melewati kantor RW, ada beberapa warga yang sedang ngobrol, ana hanya menyapa karena waktu itu ana harus cepat-cepat untuk mengikuti Liqo di Harapan Indah, baru beberapa langkah dari kantor RW, seorang pengurus RW memanggil ana untuk singgah sebentar, beliau bilang Pak RW mau bicara, saat itu ramai orang dikantor RW sepertinya ada kegiatan Buka Bersama Jajaran Pengurus RW 026.
Ana baru selangkah masuk kedalam kantor RW, langsung ana disodori bingkisan oleh Pengurus RW, ana kaget dan terkejut juga menerima bingkisan ini dan jadi serba salah untuk menolak atau menerimanya, untuk menghilangkan rasa keterkejutan akhirnya ana duduk dan ikut nimbrung ngobrol-ngobrol walau banyak diamnya, akhirnya ana jadi tahu bingkisan ini ditujukan untuk Satpam, para janda, kaum Dhuafa, keluarga ekonomi lemah dan mereka yang kekurangan.
Waduh…..suasana hati ana saat itu tidak karuan, begitu mengharukan dan menyentuh hati, tapi bukan karena kepedulian sosial mereka, tapi ana menjadi haru dan tersentuh untuk menangisi diri sendiri, Ah…..betapa fakir dan miskinnyakah ana sampai harus menerima bingkisan ini? atau mereka tidak salah data dan sasaran memberi bingkisan ini kepada ana?

Bisa dibayangkan perasaan ana saat itu, akhirnya dengan berat hati ana bawa bingkisan itu pulang kerumah dan bercerita ke isteri ana, isteri ana merasa terkejut juga dan minta kepada ana untuk segera menjual rumah dan pindah ketempat lain, ana bisa memaklumi perasaan isteri ana yang dituduh sebagai teroris eh….berpredikat Kaum Dhuafa, Lalu…..sebenarnya apa sih kriteria untuk Fakir, Untuk Miskin dan Kaum Dhuafa itu?

Memang saat ini kondisi ana sedang dalam masalah karena bisnis yang sangat merugi, pembayaran tagihan dari beberapa tempat yang belum terealisasi sejak lama, ada beberapa proyek saat ini yang tidak langsung ana kerjakan tapi ana take over keteman ana, ana hanya mengambil fee dari pekerjaan tesebut, karena ana ingin fokus menjalani ramadhan tahun ini dengan semaksimal mungkin, tidak seperti tahun-tahun yang lewat, dimana banyak shalat tarawih yang terlewatkan karena disibukan oleh pekerjaan yang menyita waktu, ana bersyukur ketika bisnis ana harus merugi, ini memang bagian dari ‘Risk Management’, bagian dari warna-warni Dunia Bisnis dan juga merupakan bagian dari episode kehidupan, atau merupakan berkah yang tersembunyi dibalik semua ini. Wallahu a’lam bi showab.

Untuk menghindari opini pribadi, yang bisa menguras dan menjadi beban pikiran ana, ana anggap aja ini sebagai Penghargaan kepada ana sebagai ‘Warga Terbaik Pilihan Pengurus RW 026’….hahahahaha……

Apapun itu…entah kefakiran…..kemiskinan atau kaum Dhuafa, tak ada seorangpun yang tahu seberapa fakir dan miskinnya seseorang, Mudah-mudahan maksud dan tujuan mereka baik dan diridhoi oleh Allah SWT tepat atau tidak tepat sasaran, mungkin Allah ingin memuliakan hambaNya tepat disisiNya dengan cara memuliakan hambaNya di hadapan manusia, atau mungkin karena masih ada tetes keringat yang sudah lama mengering, tetapi ana belum selesaikan apa yang menjadi haknya, atau memang masih ada jejak yang tertinggal dan belum sempat hilang karena ada dosa yang tidak pernah ana sadari.

Ya Allah….cukupkan aku dengan rezeki yang halal, sehingga aku terhindar dari yang haram, Ya Allah……..kayakanlah aku dengan karuniaMu, sehingga aku tidak meminta kepada selainMu……

Tidak ada komentar:

SearchSight.com

"Changing the Way that the World Looks at the Internet!"