Kaget, adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami perasaan terkejut karena sesuatu, bisa berbentuk berita, benturan fisik, intimidasi atau karena sesuatu yang memang bukan menjadi kapasitasnya. Contoh : seorang yang awam terhadap sesuatu dan tidak mempunyai ilmu yang mumpuni, tiba-tiba ditunjuk untuk menjadi Ustadz atau mengisi materi kuliah subuh, tentu dia akan menjadi kaget, sangat kaget….
Membaca judul diatas ada beberapa persepsi dan waham bagi yang membacanya, tergantung dari sudut mana sang pembaca membaca, ada yang berpersepsi dan berwaham bahwa Ustadz Kagetan adalah seorang ustadz yang mudah kaget bila mendengar suara atau mengalami suatu kejadian, atau seorang Ustadz yang berpenyakit latah.
Atau bisa berarti seorang ustadz yang senang membuat orang lain menjadi kaget karena materi ceramahnya atau ana termasuk dalam kategori yang ini, yaitu seorang ustadz yang kaget karena disuruh membawakan materi ceramah atau kuliah subuh yang sebenarnya bukan merupakan kapasitas ana, lalu….apa yang menjadi modal ana? Hahaha…yang menjadi modal ana adalah rasa kaget itu tadi ditambah nekad, seharusnya ana ambil judul “KAGET” biar orang lain juga jadi ikut kaget terkaget-kaget, atau jangan-jangan antum benar-benar kaget mendengar ana nekad melakukan hal seperti ini.
Apapun yang bikin kaget dan siapapun yang kaget karena dampak dari kagetnya ustadz kagetan ini, insya Allah rasa kaget ini tidak berdampak lebih buruk lagi seperti efek Tsunami atau efek domino, yang satu kaget menjadi banyak orang menjadi kaget lagi. Hingga mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat. Dan mudah-mudahan bukan sebagai Wrong Man in The Right Place.
Terus terang ini tugas maha beraaat….begitu beratnya hingga untuk berjalan saja sulitnya minta ampuuuuun, karena secara psikologis ana tidak siap untuk menjadi Ustadz karena beberapa hal mendasar yang harus orang lain pertimbangkan, antara lain :
ILMU, Untuk ilmu jelas masih jauh dan sangat jauh dari mencukupi, ketika seseorang memberi materi, paling tidak dia harus menguasai materi dan ilmu mengenai materi yang akan dibawakannya.
AKHLAK, Untuk hal yang satu ini ibarat langit dan bumi, karena akhlak ana jauh dari baik dan akan menjadi naïf, sangat naïf, ketika kita memberi materi, akhlak kita tidak mencerminkan kepada sesuatu yang bersifat baik, paling tidak sikap, ucapan maupun perbuatan ana sudah bisa dibilang baik.
IMAN, Untuk keimanan jauh, amat jauh dari istiqomah, ana belum punya amal ibadah unggulan, masih jauh dari seharusnya orang yang beriman.
Jadi….antum jangan ikut kaget, seperti ana yang kaget karena harus jadi Ustadz Kagetan.
Selasa, 11 Agustus 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar