Minggu, 16 Agustus 2009

Puasa menuju Pendewasaan Spiritual

Puasa (As Shiyam) secara bahasa adalah menahan diri dari sesuatu dan meninggalkan sesuatu (Ash Shiddieqy, 1974). Ditambahkan oleh Razak (1981) puasa dari bahasa Arab (As shaum atau Shiyam) adalah berarti menahan diri dari segala sesuatu, seperti menahan diri tidak tidur, menahan makan, menahan minum, menahan bicara, dan sebagainya

Menurut istilah puasa adalah menahan diri dari makan, minum dan berhubungan antara suami-istri, mulai dari pagi (fajar) sampai terbenam matahari (maghrib), karena mengharap akan ridho Allah dan buat menyiapkan diri untuk bertaqwa kepada-Nya

Perintah puasa terdapat dalam Al Qur-an surat Al Baqarah ayat 183, yaitu;
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa”.


Allah berfirman dalam Hadist Qudsi :
“Demi keagunganKu, kebesaranKku, kemulianKku, CahayaKu, KetinggianKu, dan Ketiggian kedudukanKu, tidaklah seorang hamba mendahulukan kehendaknya diatas kehendakKu, kecuali Aku cerai beraikan urusannya, Aku kacaukan dunianya, Aku sibukan hatinya dengan dunianya, ddn dunia tidak mendatanginya kecuali yang sudah Aku tentukan baginya. Demi keagunganKu, kebesaranKu, kemuliaanKu, cahayaKu, KetinggianKu dan ketinggian kedudukanKu, tidaklah seorang hamba mendahulukan kehendakKu diatas kehendaknya, kecuali Aku akan perintahkan para malaikat untuk menjaganya, Aku akan jaminkan langit dan bumi sebagai rejekinya, Aku akan menyertai setiap usaha dagang yang dilakukannya dan dunia akan dating sambil merendahkan diri kepadanya”

Dalam hadist diatas, Allah menjelaskan kepada kita salah satu cara untuk mendekatkan diri padaNya, cara ini adalah dengan cara menempatkan kehendak Allah diatas kehendak sendiri.

Dalam puasa, kita menempatkan kehendak Allah diatas kehendak kita, ketika siang hari keinginannya adalah makan dan minim. Dan keinginan Allah adalah supaya kita tidak makan dan minum, orang yang berpuasa akan mengutamakan keinginan Allah itu, meskipun lapar ia tidak akan penuhi kehendaknya.

Dan kenapa juga bulan Ramadhan disebut dengan bulan Tarbiyah, karena begitu banyak pendidikan, penempaan – penempaan spiritual selama satu bulan penuh, yang diharapkan aktivitas ibadah dalam bulan Ramadhan ini akan dan dapat terus berkelanjutan pada bulan berikutnya dan akan semakin mendewasakan spiritualisasi kita.
Sehingga apapun kegiatan kita, aktivitas atau kehidupan kita didunia hanya mempunyai satu tujuan, yaitu untuk beribadah.

Insya Allah Ramadhan tahun ini, akan mendewasakan spiritual kita.

Tidak ada komentar:

SearchSight.com

"Changing the Way that the World Looks at the Internet!"