Sebuah Sukses lahir bukan karena kebetulan atau keberuntungan semata, sebuah sukses terwujud karena diikhtiarkan melalui perencanaan yang matang, keyakinan, kerja keras, keuletan, target yang jelas dan niat baik.
Sepertinya tidak ada sedikitpun kalimat yang mengandung arogansi dari slogan diatas,semua seperti sudah mewakili untuk sebuah jalan menuju sukses dalam bisnis, sebagai seorang entrepreneur yang berjibaku dalam dunia bisnis, khususnya bisnis konstruksi, dalam menjalankan roda bisnis kita kerap mengadopsi slogan diatas tersebut untuk mencoba berebut dan memperoleh kesuksesan.
Ketika kita sudah menerima SPK atau menanda tangani sebuah Kontrak Kerja,dimulailah ikhtiar dengan tahapan seperti slogan diatas tersebut, yaitu sebagai berikut:
Perencanaan yang matang, Melakukan perhitungan-perhitungan secara rinci dalam sebuah Rencana Anggaran Pelaksanaan Proyek, kalau kita breakdown terdiri dari :
1.Biaya Persiapan dan Demobilisai, meliputi :
- Mob dan Demob alat-alat berat
- Mob dan Demob Tenaga Kerja
- Fasilitas Kontraktor
- Fasilitas Konsultan
- Utilitas Proyek
- Survey dan Gladi Resik
- Soil Investigation
2. Biaya Langsung, meliputi :
- Bahan
- Upah
- Alat
- Sub Kontraktor
3. Biaya Umum Lapangan,meliputi:
- Gaji karyawan
- Operasional Kantor
- Perjalanan Dinas
- Pemasaran ( Entertaintment )
- Kesehatan dan Olah Raga
- Pajak-pajak
- Asuransi
- Pemeliharaan
Keyakinan, Memulai setiap pekerjaan dengan keyakinan tinggi, bahwa pekerjaan ini dapat diselesaikan dengan hasil maksimal, tepat waktu dan tepat guna. Dan bagaimana kaidah-kaidah Konstruksi bisa bisa kita kendalikan menyangkut Pengendalian Mutu, Pengendalian Waktu dan Pengendalian Biaya.
Kerja Keras, berangkat gelap pulangpun gelap, bekerja dengan sepenuh hatiwalau under pressure.
Keuletan, Tetap teguh memegang prinsip, berusaha maksimaluntuk bisa memperoleh harga material seminim mungkin tetapidengan kualitas semaksi mungkin,tidak mudah menyerah ketika muncul masalah-masalah di lapngan yang berkaitan dengan produk cacat atau keluhan pelanggan.
Target Yang Jelas, Salah satu unsur terpenting dalam suatu proyek, kita harus mempunyai target apa yang ingin kita capai dalam pelaksanaan nanti, sehingga dalam pelaksanaannya kita mempunyai tahapan-tahapan yang jelas dan system apa yang akan kita gunakan nantinya.
Niat Baik, Niat baik harus tertanam kuat dalam hati sebagai awal untuk memulai pelaksanaan pekerjaan, sehingga dalam pelaksanaan kita tidak mempunyai niat sedikitpun untuk menyimpang dari RKS ( Rencana Kerja dan Syarat-syarat ) yang sudah disepakati bersama.
Setelah semua tahapan diatas kita laksanakan dengan sebaik-baiknya, ternyata belum merupakan garansi untuk memperoleh kesuksesan yang kita dambakan. Dari slogan diatas ternyata ada Faktor X yang terlupakan yaitu Faktor Spiritualisasi, atau tawakkal kepada Allah, faktor ini harus kerap hadir dalam setiap kegiatan kita,kalau Allah berkehendak apalah daya kita,kita bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa.
“(Dia-lah) Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Dan hendaklah orang-orang mu'min bertawakkal kepada Allah saja”.
(سورة التغابن, At-Taghabun, ayat 13)
Kenyataannya, ketika kita mengerjakan satu proyek dan telah melaksanakan 3 kaidah-kaidah kontraktor yaitu Pengendalian Mutu,Waktu dan Biaya, siapa nyana pekerjaan yang diatas kertas dapat mendatangkan keuntungan ternyata mengalami kerugian yang diluar dugaan, seharga kurang lebih 2 buah mobil Toyota Fortuner, jadilah kita bangkrut dan kini menjadi bagian dari Kaum Dhuafa Hehehe…., dan termasuk orang yang hidup dibawah garis kemiskinan Hahahaha……., Toh kejadian ini tidak serta merta membuat bumi menjadi berhenti berputar, mungkin ini sebuah Blessing in Disguse, ketika harapan-harapan musnah, keinginan-keinginan tidak terpenuhi, dan cita-cita kandas, janganlah kita berputus asa dari rahmat Allah.
“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".
( سورة يوسف , Yusuf, ayat 87)
Mungkin kaidah-kaidah yang telah disebutkan diatas perlu ditambah dengan Pengendalian Kalbu, ada benarnya apa yang Guy Hendrics katakan dalam ‘The Corporate Mystic’, Spiritualisasi dalam bisnis harus kerap hadir.
Tapi kejadian ini Alhamdulilah membuat kita menjadi semakin kuat, semakin bisa memahami bahwa kasih sayang Allah senantiasa tercurah kepada kita dalam segala bentuk, yang kadang kita tidak menyadari sedikitpun, kalau Emha Ainun Najib bilang : “Tidak ada musibah, semua rejeki” dan Subhanallah….Dia yang tak pernah putus-putusnya mencurahkan ni’mat kepada kita, terus menerus.
Jadi….tak ada jeda waktu untuk kita walau berhenti sejenak, Puncak Tertinggi masih menanti untuk kita daki.
Mari kita mendaki…….lebih tinggi…….semakin tinggi……ke PUNCAK TERTINGGI
Senin, 23 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar