terima kasih baliku,
budayakan alammu.......(Bali bagus by Slank)
sepenggal bait lagu “Bali
Bagus” yang dinyanyikan oleh Slank,yang
menggambarkan tentang keindahan pulau Bali, mungkin bagi mereka yang belum
pernah ke pulau Bali penasaran ingin melihat keindahan alam bali atau ingin
merasakan kebudayaan bali yang sampai saat ini masih terpelihara keutuhannya.
Setahun sudah saya tinggal di Bali karena alasan pekerjaan, selama
itulah disetiap ada waktu luang saya coba kunjungi tempat-tempat tujuan wisata dari utara sampai
selatan, dari timur sampai barat, sudah semua tempat dijelajahi, yang pada
akhirnya kejenuhan yang timbul karena kemana lagi harus berkunjung. Mungkin
untuk tempat wisata tdaklah jauh berbeda dengan tempat wisata lain yang ada di
bumi nusantara ini.
Mungkin yang sedikit membedakan adalah kultur budaya bali
yangmasih terpelihara, walau bali sudahsesak dengan para pendatang dari jawa,
yang bekerja maupun usaha di pulau bali ini. Kita masih bisa melihat anak kecil
atau remaja yang hampir setiap malam berkumpul di banjar untuk latihan menari
atau bermain gamelan. Upacara-upacara adat yang tetap dilaksanakan pada
waktu-waktu tertentu.
Walau banyak gedung-gedung hotel bertebaran disepanjang
sanur, denpasar, kuta sampai nusa dua. Bali layaknya kota metropolis yang
menggeliat, tapi modernisasi ini tidak menyurutkan dan mengkikis kebudayaan
bali, entah satu dekade kedepan apakah bali masih bisa menahan gelombang
modernisasi yang datang bertubi-tubi
ini. Bali layak disebut kota “Etnis Metropolis” mungkin istilah yang tepat
untuk menggambarkan kondisi bali saat ini.
Bagi mereka yang belum pernah ke bali akan selalu
menimbulkan rasa penasaran untuk menginjakan kaki di Pulau Dewata ini, tapi
bagi saya bali tidaklah seindah yang kita bayangkan, mungkin pernyataan ini
karena rasa frustasi ana yang selalu menahan kerinduan kepada kota kelahiran,
boleh jadi sangat berlaku bagi saya konteks dari pepatah
Apapun yang menggambarkan bali seperti apa..pada akhirnya
kita sendiri yang dapat menilai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar