
“Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?" Mereka menjawab: "Benar (telah datang)". Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir”.
( سورة الزمر , Az-Zumar, ayat 71)
“Dikatakan (kepada mereka): "Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal di dalamnya". Maka neraka Jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri”.
( سورة الزمر , Az-Zumar,ayat 72)
“Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya".
( سورة الزمر , Az-Zumar,ayat 73)
Perjalanan hidup bisa diibaratkan berjalan menuju banyak pintu-pintu yang membentang dihadapan kita, dari sekian banyak pintu yang membentang, kita harus bisa memilih pintu yang terbaik, sehingga kita bisa masuk dan berada dalam ruangan yang memang menjadi pilihan dan tujuan hidup kita, pintu yang telah terbuka ini ibarat arena kehidupan dunia, bisa saja kita memasuki pintu yang salah, yang justru didalamnya hanya kita temui beragam keburukan dan kemaksiatan, dan sudah seharusnya juga, ketika kita menyadari berada pada tempat yang salah, kita segera bergegas keluar dan menutup rapat pintu tersebut, untuk kembali mencari dan memilih pintu yang benar.
Seperti yang tersurat dalam Al Qur’an QS Az Zumar : ayat 71 – 73, ketika pintu-pintu di dunia telah coba kita masuki, pada akhirnya hanya ada dua buah pintu yang akan kita tuju kelak, pintu surge atau pintu neraka.
Diambil dari ungkapan mazmur William Blake, seorang penyair romantik Inggris, Bunyi ungkapannya serasa menggambarkan langkah awal ketika ana akan memulai usaha di kota Serang, Banten. Bunyi ungkapannya seperti berikut ini :
"When the doors of perception are cleansed, things will appear to man as they truly are...infinite." (Ketika pintu-pintu persepsi dibersihkan, segala sesuatu tampak benar-benar….tak terbatas)
Yah...namanya juga persepsi, bisa betul..bisa juga salah, banyak kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi akibat dari persepsi kita, jadi sampai saat ini belum terbukti apa yang menjadi persepsi awal ana, apa yang tampak didepan mata masih terbatas dan dibatasi oleh budaya dan etos kerja disini, entah kalau ana mampu merubah sesuatu yang sudah mengakar kuat ini, walau tidak ada yang tidak mungkin dalam hidup ini, tetapi rasanya perlu energi yang sangat luar biasa untuk bisa membersihkan pintu-pintu yang membatasi tersebut.
Mungkin bisa dianalogikan seperti begini : sebelum memutuskan untuk mencoba usaha baru di kota Serang ini, pintu-pintu persepsi sudah coba ana bersihkan, hati sebagai pintu ruhiyah dan pikiran sebagai pintu fikriyah, dan melangkah dengan niat baik, berharap semua akan bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang diinginkan.
Sampai sejauh ini memang belum terbukti untuk menjadikan semua mimpi menjadi nyata, karena masih banyak pintu yang menghadang dalam perjalanan ini, hanya keyakinan dan tekad bulat yang bisa ana usung saat ini, yakin bahwa Allah SWT akan terus membimbing dan melindungi ana, siapa tahu…..?
Ana mungkin ibarat pengungsi yang menunggu jatah ransum dan terhalang oleh gerbang besar, ketika gerbang tersebut dibuka, maka berhamburanlah mereka termasuk ana. Hanya untuk memperoleh jatah ransum.
“Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus menerus naik ke atasnya”,
( سورة الحجر , Al-Hijr, ayat 14)
Pintu memang belum terbuka, tapi ana sudah menemukan kuncinya, pintu akan terbuka dengan izin Allah SWT. Ana hanya bisa berharap dan berdoa, pintu akan segera terbuka… dan penuh dengan keberkahan.
Ahh…seandainya ana bisa mengetuk pintu surga….. knocking on heavens door.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar