Jumat, 18 Februari 2011

Perubahan dan Harapan


“Belum bermakna hidup ini, selama kita belum melakukan perubahan”

Waduh…..baru sempat untuk sedikit membahas email yang ana terima dari Ustadz Nandang, yang intinya mengenai kekhawatiran yang kini sedang kita hadapi tentang dekadensi moral para remaja, yang acap kali kita dengar, lihat dan saksikan secara langsung maupun tidak langsung, memang tidak semua remaja terlibat didalamnya, tetapi kita patut khawatir akan terjadi pada anak-anak kita yang kini tumbuh menjadi remaja.

Kita bisa lihat dimalam hari sepanjang jalan masuk menuju perumahan kita, terlebih di sabtu malam, para remaja yang bergerombol maupun yang berpasang-pasangan memenuhi sisi jalan, melakukan aktivitas yang tidak bisa ana ceritakan karena ini untuk konsumsi usia diatas 21 tahun, tanpa ragu dan tanpa malu mereka melakukan semua itu di depan publik, lalu timbul pertanyaan dalam benak kita, Inikah wajah remaja kita saat ini? Bagaimana merubah perilaku mereka disaat era globalisasi dan era komunikasi yang terus memborbadir kita setiap hari lewat tayangan televisi, akses internet yang tanpa batas, tempat-tempat yang mengatas namakan Fun, Fashion and Food menjamur disetiap sudut kota, yang memaksa kita menjadi konsumtif.

Amat bagus apa yang sudah dilakukan Menkoinfo kita Bapak Tifatul Sembiring, yang menyerukan untuk memblokir semua situs porno, walau langkah ini akan amat sulit, sangat tidak mudah memblokir situs-situs bermasalah, bayangkan saja ada ribuan situs porno yang bertebaran di dunia maya, misal kita berandai-andai semua situs porno ini dapat diblokir, masih banyak konten-konten pornografi yang menyebar layaknya virus, dalam jejaring social, komunitas-komunitas social, blog-blog, hidden advertising, forum-forum dan lain-lain.

Ana berlangganan internet dirumah dan sudah di blokir semua situs yang berbau pornografi oleh Provider nya, ana iseng coba browsing dan ternyata masih banyak celah yang bisa disusupi dengan konten pornografi, ternyata bukan pekerjaan gampang untuk mengurus masalah yang satu ini, belum lagi masalah lain yang berkaitan dengan remaja kita, seperti narkoba. Pergaulan bebas, vandalism, dan lain-lain, Betapa muram wajah remaja kita apabila tidak segera kita lakukan perubahan.

Seperti hidup yang selalu berubah, perubahan itu memang harus kita mulai secepatnya, tapi seperti banyak orang yang akan memulai perubahan dalam situasi begitu banyak yang harus dirubah, selalu bertanya…harus kita mulai dari mana perubahan ini..?
Ana juga bingung harus dimulai dari mana, apalagi ana bukan seorang sosiolog atau antropolog, ana yang buta sama sekali tentang ilmu-ilmu social, mungkin bisa kita jadikan acuan perjalanan aktivitas da’wah nabi Muhammad SAW, yang memulai dari lingkungan terkecil ke lingkungan yang lebih besar.

Ini hanya sebuah wacana, yang pasti bukan murni hasil pemikiran ana pribadi, diadopsi dari beberapa sumber, dan belum tentu juga ini bisa membawa perubahan yang signifikan, tetapi dalam setiap usaha menuju perubahan harus ada Optimisme, apa salahnya kita optimis…..!!

Seperti apa yang pernah disampaikan oleh Ustadz DR. Ahzami Samiun Jazuli, bahwa apabila kita telah mengikuti kegiatan tarbiyah, adalah suatu kemunduran apabila keluarga kita tidak ikut dalam kegiatan ini.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mentarbiyah diri kita kemudian keluarga kita, pendekatan-pendekatan personal diperlukan dalam hal ini, yang utama adalah selalu melakukan komunikasi yang baik dan berkesinambungan terhadap anak-anak kita, anak bukan diberi kebebasan yang kebablasan atau dikekang dengan peraturan-peraturan yang kita buat secara otoriter, tetapi bagaimana kita selalu luangkan waktu untuk berdialog dengan anak-anak kita, bertanya apa saja yang jadi mimpi-mimpinya.

Ketika dalam keluarga sudah terbentuk hubungan yang harmonis dan dinamis, pendekatan social perlu dilakukan, mengajak tetangga untuk ikut tarbiyah, sangat baik usulan yang disampaikan oleh Ustadz Sobirun, menghidupkan kembali kegiatan Tilawah setelah shalat magrib kepada para anak-anak dan remaja, mungkin beliau bias dijadikan Pioneer dan bisa meluangkan waktu untuk memulai program ini, atau mengadakan dauroh atau jambore khusus remaja, menambah porsi mereka pada kegiatan-kegiatan Bakti Sosial, dan sebagainya.

Akhirnya…semua akan bermuara kepada persoalan klasik, apa mungkin kegiatan ini akan berkesinambungan, atau akan lewat begitu saja, menurut Rhenald Kasali, Ph.D. yang diuraikan dalam bukunya berjudul “Change”, ada beberapa karakterisitik tentang manjemen perubahan, sebagai berikut :

1. Perubahan begitu misterius karena tidak mudah dipegang.
2. Perubahan memerlukan Change Makers, rata-rata orang yang menciptakan perubahan tidak bekerja sendiri, dan punya keberanian yang luar biasa.
3. Tak semua orang bias diajak melihat perubahan.
4. Perubahan terjadi setiap saat, karena itu perubahan harus dilakukan setiap saat pula.
5. Ada sisi keras dan sisi lembut dari perubahan. Sisi keras termasuk masalah uang dan teknologi, sisi lembut menyangkut manusia dan organisasi.
6. Perubahan membutuhkan waktu, biaya dan kekuatan.
7. Dibutuhkan upaya-upaya khusus untuk menyentuh nilai-nilai dasar organisasi.
8. Perubahan banyak diwarnai oleh mitos-mitos. Salah satunya adalah mitos bahwa perubahan akan selalu membawa kemajuan atau perbaikan instant.
9. Perubahan menimbulkan ekspektasi yang menimbulkan getaran emosi, harus diimbangi dengan harapan.
10.Perubahan selalu menakutkan dan menimbulkan kepanikan.

Memang kita tidak bisa bekerja secara sendiri, butuh dukungan dari masyarakat luas, perangkat hukum, organisasi massa. Mungkin tindakan yang dilakukan oleh FPI di tangerang, dalam men sweeping para remaja yang melakukan kegiatan seperti diatas, bias dijadikan barometer perlunya organisasi massa yang bertindak sebagai control, ketika perangkat-perangkat lain justru disfungsi. Mungkin metodenya yang harus dibenahi.

"Life is like riding a bicycle. To keep your balance you must keep moving." (Albert Einstein). Seperti kata Einstein, untuk menjaga keseimbang kita harus terus bergerak, mudah-mudahan niat baik kita bisa menjadikan kita lebih bermakna di sisi Allah SWT. Hmmmm….ternyata harapan itu selalu ada.

Tidak ada komentar:

SearchSight.com

"Changing the Way that the World Looks at the Internet!"