
Tak terasa sudah hampir 6 (enam) bulan ana menetap di Serang, Banten. Ana jadi punya banyak teman, kenal beberapa pejabat penting disini, tapi…ana masih belum bisa merealisasikan mimpi-mimpi ana, masih banyak yang harus diupayakan secara ruhiyah maupun jasadiyah, sehingga paling tidak apa yang menjadi nawaitu awal tidak bergeser apalagi sampai menyimpang jauh.
Lingkungan disini jelas berbeda dengan lingkungan dimana sebelumnya ana tinggal, aura pergaulanpun tidak sama, sehingga sedikit merubah paradigma pemikiran, perubahan-perubahan sikap, walau Alhamdulillah tidak merubah aqidah ana, tapi…semangat da’wah ana jadi tidak mengebu seperti dulu lagi, kesibukan-kesibukan disini menguras energi, stamina dan pikiran, yang kadang setibanya di bekasi hanya tinggal energi sisa, walah…kehidupan dunia malah jadi menguasai sebagian pikiran ana.
Ana juga kurang interest dengan dunia perpolitikan, mungkin karena ana tidak punya mimpi atau bermimpi dalam tidur untuk menjadi Kepala Daerah, entah Lurah, Camat, Bupati, Walikota, Gubernur…apalagi bermimpi jadi Presiden, sehingga mebutuhkan sebuah organisasi atau Partai Politik sebagai kendaraan untuk menuju jabatan tersebut.
Kalau ana terlihat terlibat dalam salah satu Partai Politik, itu hanya sebatas simpatisan saja…tidak lebih, karena kebetulan ada kegiatan-kegiatan tarbiyah, paling tidak bisa men ‘charge’ kembali keimanan ana, ruhiyah ana tetap terjaga pada porsi dan posisi yang benar, fikriyah ana tetap pada hal-hal yang wajar.
Tapi…siapa sangka, diSerang ini ana malah terdampar dan bergaul dengan organisai kemasyarakatan “Nasional Demokrat” yang kebetulan sebagai tempat berkumpulnya para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Politikus dan Para Pengusaha, mudahan-mudahan ormas ini bisa sebagai wahana atau sarana untuk memperluas pergaulan dan usaha bisnis yang sedang ana rintis disini.
Jadi..selama enam bulan ini ana belum bisa mengambil sikap untuk memutuskan menetap secara permanen disini atau tetap menjalani pola seperti saat ini, pulang pergi seminggu sekali, karena kadang-kadang ana dalam situasi tertentu timbul rasa kosong dalam dada, dan rindu dengan suasana di lingkungan lama, yang belum bias ana temukan dilingkungan ana saat ini.
Ternyata keindahan dunia tidak bisa mengalahkan indahnya kehidupan langit, mudah-mudahan Allah menurunkan ketenangan dalam hati ana, disini…….
“Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mu'min supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,”
( سورة الفتح , Al-Fath, ,ayat 4)
Tetaplah menjadi bintang saudaraku……!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar