Sujud adalah manifestasi dari ketertundukan kita kepada Allah SWT, sebagai bentuk dari penghambaan, pengagungan, kekhusyukan, dan merendahkan diri adalah indikasi yang menunjukan penyembahan pelakunya yang ia jadikan sebagai obyek ibadah.
“Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari.”
( سورة الرعد , Ar-Rad, ayat 15).
Coba anda luangkan waktu sekitar 15 menit sampai 30 menit setelah shalat tahajud untuk berzikir, beristighfar, bertasbih, tahmid, tahlil dan takbir, ambil posisi duduk bersila atau duduk antara dua sujud, ambil posisi mana yang nyaman untuk kita lakukan, kosongkan hati dan pikiran, pasrahkan.semua hanya kepada Allah, ketika momen kepasrahan sudah kita dapat, rasa hampa sudah hadir, terasa kepala seperti tertarik untuk menunduk, seperti ada gaya magnet yang menarik dari dalam bumi, ikuti gaya tarik tersebut, kepala kita akan terus tertunduk semakin menunduk, yang pada akhirnya kita berad pada posisi bersujud, kening kita menempel kebumi. Mungkin ada korelasinya antara pengalaman ana tersebut dengan firman Allah tersebut diatas. insya Allah bisa bermanfaat untuk diri Ana atau bisa sebagai 'Share Material' antar kita.
Ana ambil kesimpulan bahwa manusia mempunyai kecenderungan untuk selalu bersujud kepada Allah SWT, terpaksa atau tidak terpaksa hanya kepada Allah kita harus bersujud. Seperti bayi-bayi dalam rahim ibunya yang berada dalam posisi sujud, mungkin ini suatu ilustrasi bahwa manusia sebelum lahir kebumi atau dari awal pembentukan jasad manusia. Sadar atau tidak sadar, terpaksa atau tidak terpaksa, Mengerti atau tidak mengerti semua manusia telah bersujud kepada Yang Menciptakannya jauh…jauh sebelum manusia muncul didunia ini.
“Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.”
( سورة الحج , Al-Hajj, Chapter ayat 18)
Ada suatu kisah tentang seorang berkebangsaan Jerman yang menderita sakit Psikologis (bathin) dan tekanan jiwa yang terus menerus, dan yang mengherankan dia, setiap kali tekanan jiwanya menyerangnya, Dia tempelkan keningnya ketanah, lalu saat itu pula dia merasa tenang, hal itu sering dia lakukan, sampai akhirnya dia melihat seorang Muslim sedang sujud dan orang ini berdecak kagum melihat gerakan sujud orang muslim tersebut, dan memaksanya sabar menunggu orang muslim itu menyelesaikan shalatnya. Setelah usai shalat orang Jerman itu mendekat dan bertanya tentang makna-makna gerakan yang barusan dilakukan orang muslim tadi, kemudian dijelaskan makna, hikmah dan pengaruh shalat kepada orang Jerman itu. Setelah mendengar uraian orang muslim tersebut, orang Jerman itu geleng-geleng kepala, takjub sekaligus bahagia tiada tara, sebab sekarang ia menemukan apa yang dia cari selama bertahun-tahun, dan dia jelaskan latar belakang kekagumannya, tidak lama kemudian dia memeluk Islam.
Untuk kasus diatas, mungkin penjabaran ilmiahnya seperti berikut : Di dalam otak manusia, terdapat urat saraf yang tidak dialiri oleh darah. Darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak tersebut melainkan ketika seseorang tersebut sujud dalam shalat. Urat tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini artinya darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikut kadar waktu shalat yang diwajibkan oleh Islam.
Pada saat sujud, pembuluh darah nadi balik, dikunci di pangkal paha, sehingga tekanan darah akan lebih banyak dialirkan kembali ke jantung dan dipompa ke kepala. Posisi sujud adalah cara yang maksimal untuk mengalirkan darah dan oksigen ke otak dan anggota tubuh ke kepala. Posisi sujud adalah teknik terbaik untuk membongkar sumbatan pembuluh darah jantung sehingga mencegah penyakit jantung koroner, juga membuat pembuluh darah halus di otak mendapat tekanan lebih, sehingga bisa mencegah stroke.
Bayangkan…ketika kita enggan bersujud di atas bumi Allah, padahal tanpa kita sadari bumi adalah kuburan raksasa, tempat seluruh manusia dimuka bumi ini akan dikubur, bagaimana kalau bumi enggan menerima jasad kita yang sudah membusuk, siapa yang mau mengusung mayat kita menuju ke bulan.
“Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan) Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.”
( سورة الحجر , Al-Hijr, Chapter ayat 29)
Dan sudah seberapa banyak dan seberapa lama kita telah bersujud?
Sabtu, 17 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar