“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan.
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”
Lailatul Qadar sesuai Firman Allah SWT tersebut diatas, adalah suatu malam yang valuenya setara dengan seribu bulan, dalam banyak tafsir malam tersebut diidentikan, diibaratkan setara dengan peribadatan selama seribu bulan atau sama dengan delapan puluh tiga tahun.
Tapi bisa jadi tidak sesederhana atau mungkin tidak serumit itu penganalogiannya dan penjabaran mengenai Lailatul Qadar, Allah menjelaskan dalam firmanNya, bahwa pada malam itu Allah akan turunkan Malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril untuk mengatur segala urusan, keselamatan terbesar, kesejahteraan terindah dan kebahagian tertinggi akan dapat dirasakan kepada mereka yang terpilih hingga datangnya Fajar.
Dan tidak seorangpun yang tahu dan bisa melakukan riset seberapa besar, seberapa indah dan seberapa tinggi Qadar yang diterima oleh mereka yang benar-benar terpilih untuk hanya sekedar mencicipi Kelezatan malam tersebut.
Mayoritas orang lebih mengkaitkan Lailatul Qadar dengan fenomena alam yang terjadi disekelilingnya, seperti angina yang berhenti berhembus, suara-suara binatang malam yang tidak terdengar, keheningan yang amat sangat, atau cahaya yang terang benderang dan lain sebagainya.
Sebagai orang beriman kita wajib meyakini malam tersebut ada dan akan singgah, tapi bentuk, rupa dan apa yang bisa kita rasakan melalui panca indera, atau hati kita, hanya mereka yang menjadi Pilihan untuk memperoleh karunia ini.
Tugas kita hanya bagaimana kita berusaha semaksimal mungkin, bila perlu melewati ambang batas kemampuan kita untuk tidak henti-hentinya beribadah, berdzikir dan bermunajat untuk bisa menjadi sebagian kecil yang menjadi pilihan, karena apa yang sudah kita perjuangkan dalam 10 hari terakhir dengan meninggalkan anak isteri, urusan yang bersifat keduniawian, baik berupa urusan pekerjaan dan bisnis, semata-mata hanya untuk mengharapkan keridhoan Allah SWT, dan akan mendapatkan ganjaran yang nominalnya sulit untuk kita estimasi.
Insya Allah, kita mampu melakukan seperti apa yang dilakukan oleh Pasukan Khusus Israel yang berlatih keras melawan suhu panas hingga lebih dari 10% cairan tubuhnya menghilang, yang sudah diatas ambang batas kemampuan manusia biasa, dalam keadaan Dehidrasi dan dalam penurunan konsentrasi dan halusinasi, mereka masih sanggup untuk bertempur. Atau Pasukan Navy Seal Amerika Serikat yang berlatih khusus melawan suhu dingin hingga dibawah titik beku, melewati ambang batas kemampuan manusia biasa, dalam keadaan Hypothermia dan dalam penurunan konsentrasi dan halunisasi, mereka masih sanggup untuk bertempur.
Insya Allah, rasa rindu kita untuk menggapai Lailatul Qadar akan terpuaskan pada Ramadhan kali ini.
Saat ini……
Nafasku terasa enteng
Kangen yang meronta-ronta
Serta merta kulepas lega
Kamis, 10 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar