Golput atau golongan putih, bukanlah sebuah pasukan malaikat atau sekelompok orang yang berbaju putih, ini adalah sebutan untuk segolongan orang yang tidak mempergunakan hak suaranya pada hari pencontrengan atau pencoblosan nanti, golongan ini bisa dibilang tidak mempunyai pendirian yang tetap dan cenderung berubah-ubah.
Golongan Putih tidaklah sesuci atau seindah namanya, umumnya ketika seseorang berbicara tentang warna putih yang langsung tersirat dalam benaknya adalah sesuatu yang bersifat bersih, suci. Misal sekelompok orang yang berkumpul dalam Majelis Dzikir selalu berpakaian serba putih, atau sosok malaikat yang digambarkan dengan warna putih.
Entah berapa ratio golongan putih yang ada pada Pemilu Legislatif 9 April nanti, menurut survey ada kecenderubgan yang terus neningkat dari setiap pemilu yang diadakan, mungkin karena melihat hal ini sampai-sampai Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa bahwa Golput hukumnya haram. Terdengar aneh juga sih…ketika sesuatu telah diputuskan haram, apabila dikerjakan maka yang melakukannya akan berdosa.
Fatwa ini tidak menimbulkan reaksi yang keras dari masyarakat, fatwa ini tidak memancing opini publik seperti ketika Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa merokok adalah haram.
Ketidak munculnya opini public mungkin disebabkan factor ini tidak melibatkan hajat hidup orang banyak, lebih banyak orang yang merokok dan bekerja di pabrik rokok dibanding dengan orang yang memutuskan untuk golput.
Jadi lebih baik anda tidak merokok sebatangpun , yang sudah jelas banyak mudharatnya dibanding manfaatnya dan menggunakan hak suara anda pada pemilu legislative nanti. Dari pada anda tetap merokok dan memilih golput, maka anda benar-benar menjadi orang yang menganiaya diri sendiri dan orang lain.
“Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya,”
( سورة الأنفال , Al-Anfal, ayat 51)
Dalam setiap Pemilu pasti ada sekelompok orang yang memutuskan untuk Golput, menurut survey ada beberapa alasan kenapa seorang memutuskan golput. Pertama, karena penguasa yang berkuasa pada saat itu tidak memihak kepada rakyat. Kedua, mereka mempunyai pikiran suara yang digunakan tidak akan berpengaruh signifikan untuk kemenangan sebuah partai atau calon yang menjadi pilihannya. Ketiga, tidak mau ambil pusing siapapun yang nanti akan menjadi penguasa. Keempat, karena memang benar-benar tidak tahu dan diberi tahu.
Saran ana, ketika anda memutuskan untuk menjadi golput, harap diurungkan niat anda terlebih dahulu karena bagaimanapun harapan itu masih ada untuk kita bisa menjadi bagian dari sejarah perubahan negeri ini, agar anda tidak bingung pada tanggal 9 april 2009 nanti. Contreng saja Nomor 8, mungkin anda tidak memberi banyak tetapi anda telah banyak memberi untuk perubahan negeri kita tercinta ini. Paling tidak kalau anda contreng No 8, anda telah mendukung terwujudnya masyarakat Madani dan kemenangan dakwah islamiyah.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi Kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman. “
( سورة المائدة , Al-Maeda, ayat 57)
Ada yang mau membeli suara Ana…………….?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar