Minggu, 08 Maret 2009

Syahwah Fikriyah

Syahwah Fikriyah atau Pengembangan Pikiran atau Mind Development adalah hal yang amat urgent untuk diberlakukan dalam komunitas halaqah kita, karena ide-ide brillian biasanya hadir dari pemikiran-pemikiran yang berkembang, Para ahli mengatakan bahwa otak kita terbagi dua yaitu : Otak Kiri dan Otak Kanan.

Dan setiap manusia menurut T. Kiyosaki mempunyai kecenderungan hanya mempergunakan salah satu bagian dari otak tersebut, entah otak kiri atau otak kanan yang lebih dominan digunakan, katanya juga sih…seorang enterpreneur atau pekerja seni lebih dominan menggunakan otak kiri, seorang karyawan atau tenaga profesional lebih dominan menggunakan otak kanan.

Memang luar biasa bagian tubuh kita yang satu ini, otak terdiri dari bermilyar-milyar sel otak, dan dari otak ini semua gerak motorik tubuh dikendalikan, gerakan tangan, gerakan kaki, gerakan bibir sampai kedipan mata, dan percaya juga deh….. otak bisa menampung bermilyar-milyar informasi, entah itu seni, budaya, matematika, dan ilmu pengetahuan lainnya dalam waktu yang bersamaan.

Di Otak ini jugalah sumber-sumber pikiran bermuara, dan kadang muncul pertanyaan, kenapa tidak kita pergunakan saja Otak kiri dan Otak kanan bersamaan, pertanyaan yang mudah tetapi sulit dijawab dan dijabarkan, mungkin seperti Teorinya Sigmund Freud dalam Psikoanalisanya yang susah untuk kita mengerti.

Tetapi…mungkin kasus ini bisa kita ambil contoh, umumnya manusia lebih dominan menggunakan tangan kanan ketimbang tangan kiri. Tangan kiri hanya dipergunakan untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu saja atau sebagai tempat meletakan jam tangan. Pabrik Elektronik di Taiwan melatih para karyawannya untuk mengoptimalkan tangan kirinya, sehingga para karyawan disana dapat mempergunakan kedua buah tangannya dengan sama baiknya dalam bekerja.

Mungkin sebagai langkah awal Shahwah Fikriyah bisa dilakukan dengan beberapa langkah berikut :

1. Membaca Buku. ( Membentuk Paradigma Pikiran )

Orang bijak bilang membaca adalah gerbang ilmu, dan Wahyu yang pertama turunpun memerintahkan kita untuk membaca. Sempatkan minimal 15 menit setiap hari untuk membaca buku dan usahakan untuk tidak membaca hanya satu jenis buku saja, baca buku-buku tentang sosial, budaya, politik, ekonomi, sejarah, teologi atau mungkin buku-buku yang dilarang beredar sekalipun, karena isi buku sedikit banyak mewakili hasil pemikiran penulisnya, sadar atau tidak sadar buku akan membentuk paradigma kita dalam berpikir.

2. Perenungan. ( Pengosongan Pikiran )

Afwan Pak Nuryono, saya pakai istilah bapak nih. Merenung adalah suatu proses internalisasi, proses inner journey atau perjalanan kedalam diri sendiri yang rumit, sediakan waktu setidaknya 15 menit setiap hari untuk merenung dan akan lebih baik apabila dilaksanakan ketika kita melaksanakan Qiyamul Lail, dengan merenung kita bisa menjelajahi kilas balik setiap amal perbuatan kita, bernapak tilas dalam pengembaraan jauh kedalam lubuk hati, yang akhirnya akan muncul Peace of Mind, kejernihan hati dan pikiran.

3. Halaqah. ( Penggabungan Pikiran )

Halaqah sebagai infrastuktur dan wahana shahwah fikriyah, pengembangan pikiran kearah yang lebih progresif, dari komunitas ini biasanya muncul ide-ide dari pemikiran kita yang berkolaborasi dengan ide-ide pemikiran ikhwan lain, bisa dibayangkan ketika bermacam-macam pikiran berkolaborasi, mengkristal menjadi satu pemikiran, akan muncul Amazing Power, sejarah mencatat hasil-hasil pemikiran yang akhirnya bisa membius dunia atau malah menghancurkan peradaban manusia dengan pikirannya seperti Marxisme, Komunisme, Eksistensialisme, Kapitalisme, Zionisme, Stalinisme, dan lain sebagainya.

Penggabungan pikiran ini akan menimbulkan Energi Potensial yang luar biasa, seperti Issac Newton merumuskannya dalam rumus Fisika Ep = m.g.h, Ep adalah energi potensial, energi ini akan semakin besar ketika unsur-unsur m, g dan h mempunyai value yang semakin besar, rumus ini ditemukan ketika dia sedang berpikir diatas sebuah gedung dan dari sini pulalah cikal bakal dimulainya babak baru ilmu fisika modern, sehingga Issac Newton pun dinobatkan sebagai Bapak Fisika Modern.

Mungkin yang harus kita perhatikan terlebih dahulu adalah Syiyaghah Fikriyah ( Format-format pemikiran ) seperti apa yang kompatibel untuk digunakan dalam komunitas kita sehingga apa yang menjadi tujuan kita benar-benar sampai pada sasaran.

Tapi benar tidaknya Hirarki Shahwah Fikriyah diatas, masih perlu evaluasi dan riset lebih lanjut dan mendalam, perlu dibutuhkan waktu lagi karena Ana harus berpikir lagi, tetapi semakin kita pikirkan takutnya akan muncul ucapan “ Ana pikir-pikir dulu deh “ Hehehe……

Mungkin Antum bisa membantu berpikir tanpa menambah beban pikiran, Jadi Berpikirlah sebelum berpikir dilarang, Hahahaha…….

Selamat Berpikir…….!

Tidak ada komentar:

SearchSight.com

"Changing the Way that the World Looks at the Internet!"