“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.”( سورة الرحمن , Ar-Rahman,ayat 19-20 )
Sudah lama Ana ingin mendiskusikan Surat Ar-Rahman ayat 19-20 diatas, ini fenomena alam yang luar bisa yang Allah firmankan berabad-abad yang lampau dengan perantaraan Rasulnya yang Mulia Muhammad SAW.
Sayangnya kita punya keterbatasan Sumber Daya Manusia untuk melakukan riset dan penelitian yang mendalam mengenai kandungan Surat Ar-Rahman ayat 19-20 ini. Betapa Allah telah memperlihatkan kekuasaan dan kebenaran sejati ini.
Alkisah,…Seorang kelautan asal Perancis mendapatkan kebenaran sejati yang sangat menakjubkan sekaligus mengharukan, bertahun-tahun berkecimpung dan mengembara dilaut lepas, Jaques Costeau nama sang Ilmuwan, menemukan fenomena alam yang menggetarkan jiwa dan sel-sel keingintahuannya yang amat besar.
Saat berada diperbatasan Samudera Atlantik dan Samudera Pasific, Jaques Costeau melihat ada semacam tirai yang membatasi arus pertemuan kedua Samudera ini.
Ini sungguh diluar dugaannya, rasa takjub itu kemudian disampaikan kesahabatnya Maurice Bucaille, pengarang buku ‘Qur’an, Bibel dan Sains Moderen’ ini, kemudian menuntunnya kepada Firman Allah dalam Surat Ar-Rahman ayat 19-20 diatas. Kenyataan ini membuat Jaques Costeau terpana, sebagai orang pertama yang menemukan fenomena itu, Ia merasa yakin Rasulullah menyampaikan wahyu dari yang Maha Suci, sungguh tidak mungkin Rasul berdusta, dan sungguh keliru orang-orang yang mendustakannya, kebenaran sejati telah ia temukan dan tak perlu menunggu waktu lama, Ia pun memeluk Islam.
“kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu”.( سورة البقرة , Al-Baqarah, ayat 147 )
( Baca juga “Spiritualisasi Sains” di PUNCAK TERTINGGI http://amri fauza.blogspot.com )
Timbul pertanyaan dalam benak kita, seandainya ( berandai-andai sedikit ) kita bisa melakukan riset dan penyelidikan, terbuat dari apa dan berbentuk seperti apa Tirai yang memisahkan kedua Samudera ini? Apakah tirai ini adalah sesuatu yang terdiri dari bermilyar-milyar plankton yang berkumpul menjadi satu dan membentuk sebuah tirai? Atau malaikat-malaikat penjaga yang ditugaskan oleh Allah untuk menjaga dan menjadi tirai pembatas keduanya…Wallahu A’lam bi shawab.
Memang sangat disayangkan, bukan kita yang menemukan fenomena tersebut dan melihat langsung dari dekat fenomena ini padahal Nenek Moyang kita seorang Pelaut, Tetapi siapapun yang menemukan bukan persoalan, yang kini jadi persoalan kita sebagai Umat Muslim kadang kala justru mencoba mengaburkan hakikat kebenaran sejati yang melekat dalam ajaran Islam, kita memang punya keterbatasan ilmu, tetapi kita bisa mengupayakan untuk lintas batas atas keterbatasan tersebut, karena ilmu tidak terbatas dan mempunyai batasan-batasan yang menjadi batasan.
Ilmu ibarat jagat raya yang tanpa batas, baru-baru ini ditemukan galaxy yang terjauh dari sistem tata surya kita, katanya…..berjarak lebih kurang 1 Milyar tahun perjalanan cahaya, dan tidak menutup kemungkinan masih ada bermilyar-milyar galaxy yang tersembunyi dan belum ditemukan dengan jarak yang lebih jauh dari 1 milyar tahun cahaya.
Kalau kita berdiri digaris pantai, ada garis cakrawala yang membatasi pandangan mata kita, tetapi semakin kita berjalan menuju garis cakrawala tersebut, tak pernah kita sampai pada yang kita tuju dan selalu muncul garis-garis cakrawala yang baru, mungkin seperti itu juga keberadaan ilmu. Tidak seperti cerita Kho Ping Hoo dalam Kisah Istana Pulau Es, ketika kita sudah mendapat predikat Bu Kek Siansu, kita sudah jauh mengetahui ilmu atau jurus yang akan dikeluarkan oleh musuh kita.
Kita memang tidak tahu apa-apa, mari kita coba cari tahu, untuk menjadi lebih tahu apa yang tidak kita tahu……Siapa tahu…..?
“dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Qur'an itulah yang hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya, dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.” ( سورة الحج , Al-Hajj, ayat 54 )
Sudah lama Ana ingin mendiskusikan Surat Ar-Rahman ayat 19-20 diatas, ini fenomena alam yang luar bisa yang Allah firmankan berabad-abad yang lampau dengan perantaraan Rasulnya yang Mulia Muhammad SAW.
Sayangnya kita punya keterbatasan Sumber Daya Manusia untuk melakukan riset dan penelitian yang mendalam mengenai kandungan Surat Ar-Rahman ayat 19-20 ini. Betapa Allah telah memperlihatkan kekuasaan dan kebenaran sejati ini.
Alkisah,…Seorang kelautan asal Perancis mendapatkan kebenaran sejati yang sangat menakjubkan sekaligus mengharukan, bertahun-tahun berkecimpung dan mengembara dilaut lepas, Jaques Costeau nama sang Ilmuwan, menemukan fenomena alam yang menggetarkan jiwa dan sel-sel keingintahuannya yang amat besar.
Saat berada diperbatasan Samudera Atlantik dan Samudera Pasific, Jaques Costeau melihat ada semacam tirai yang membatasi arus pertemuan kedua Samudera ini.
Ini sungguh diluar dugaannya, rasa takjub itu kemudian disampaikan kesahabatnya Maurice Bucaille, pengarang buku ‘Qur’an, Bibel dan Sains Moderen’ ini, kemudian menuntunnya kepada Firman Allah dalam Surat Ar-Rahman ayat 19-20 diatas. Kenyataan ini membuat Jaques Costeau terpana, sebagai orang pertama yang menemukan fenomena itu, Ia merasa yakin Rasulullah menyampaikan wahyu dari yang Maha Suci, sungguh tidak mungkin Rasul berdusta, dan sungguh keliru orang-orang yang mendustakannya, kebenaran sejati telah ia temukan dan tak perlu menunggu waktu lama, Ia pun memeluk Islam.
“kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu”.( سورة البقرة , Al-Baqarah, ayat 147 )
( Baca juga “Spiritualisasi Sains” di PUNCAK TERTINGGI http://amri fauza.blogspot.com )
Timbul pertanyaan dalam benak kita, seandainya ( berandai-andai sedikit ) kita bisa melakukan riset dan penyelidikan, terbuat dari apa dan berbentuk seperti apa Tirai yang memisahkan kedua Samudera ini? Apakah tirai ini adalah sesuatu yang terdiri dari bermilyar-milyar plankton yang berkumpul menjadi satu dan membentuk sebuah tirai? Atau malaikat-malaikat penjaga yang ditugaskan oleh Allah untuk menjaga dan menjadi tirai pembatas keduanya…Wallahu A’lam bi shawab.
Memang sangat disayangkan, bukan kita yang menemukan fenomena tersebut dan melihat langsung dari dekat fenomena ini padahal Nenek Moyang kita seorang Pelaut, Tetapi siapapun yang menemukan bukan persoalan, yang kini jadi persoalan kita sebagai Umat Muslim kadang kala justru mencoba mengaburkan hakikat kebenaran sejati yang melekat dalam ajaran Islam, kita memang punya keterbatasan ilmu, tetapi kita bisa mengupayakan untuk lintas batas atas keterbatasan tersebut, karena ilmu tidak terbatas dan mempunyai batasan-batasan yang menjadi batasan.
Ilmu ibarat jagat raya yang tanpa batas, baru-baru ini ditemukan galaxy yang terjauh dari sistem tata surya kita, katanya…..berjarak lebih kurang 1 Milyar tahun perjalanan cahaya, dan tidak menutup kemungkinan masih ada bermilyar-milyar galaxy yang tersembunyi dan belum ditemukan dengan jarak yang lebih jauh dari 1 milyar tahun cahaya.
Kalau kita berdiri digaris pantai, ada garis cakrawala yang membatasi pandangan mata kita, tetapi semakin kita berjalan menuju garis cakrawala tersebut, tak pernah kita sampai pada yang kita tuju dan selalu muncul garis-garis cakrawala yang baru, mungkin seperti itu juga keberadaan ilmu. Tidak seperti cerita Kho Ping Hoo dalam Kisah Istana Pulau Es, ketika kita sudah mendapat predikat Bu Kek Siansu, kita sudah jauh mengetahui ilmu atau jurus yang akan dikeluarkan oleh musuh kita.
Kita memang tidak tahu apa-apa, mari kita coba cari tahu, untuk menjadi lebih tahu apa yang tidak kita tahu……Siapa tahu…..?
“dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Qur'an itulah yang hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya, dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.” ( سورة الحج , Al-Hajj, ayat 54 )
Postingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar