Jumat, 13 Februari 2009

Amorvati

Semboyanku Amorvati :

Tidak saja tabah menanggung penderitaan
dan segala keharusan
tetapi juga mencintainya
Bangun kota-kotamu di kaki vesuvius
arungi lautan yang belum pernah dijelajahi
hiduplah berbahaya
hiduplah dalam keadaan perang
sambil menanti ajal
dan katakanlah bahwa Tuhan sudah lama mati
( by Frederich Willhem Nietzhe )

Kutipan diatas adalah salah satu buku yang pernah ana baca sekitar tahun 1983, saat ana masih di SMA, isinya mungkin tidak sama persis, tapi itu yang ana masih ingat, bukunya berjudul "Eksistensialisme" karya Nietzhe, seorang sastrawan kebangsaan jerman, dan buku ini juga yang mengilhami Adolf Hitler untuk mendirikan Nazi.yang mungkin juga mengilhami Iwan Simatupang untuk melahirkan karya Master piecenya, Merahnya Merah.
Timbul pertanyaan Sejauh mana sebuah buku bisa merubah hidup seseorang, bisa mempengaruhi paradigma berpikir maupun bertindak atau mungkin mencuci habis isi otaknya. kenyataannya memang sebuah buku bisa jauh dan sangat jauh mengubah paradigma seseorang, seorang yang biasa-biasa akan bisa menjadi sangat luar biasa karena sebuah buku.
Bisa kita lihat akhir-akhir ini bagaiman serial Harry Potter bisa begitu menyihir pembacanya yang rela antri berjam-jam hanya untuk memperoleh sequel berikutnya, dan bagaimana seorang Adam malik bisa menjadi Wakil Presiden dan mempunyai pengetahuan yang banyak.
Buku sebuah benda kecil, dari sinilah kadang muncul ide-ide cemerlang atau mungkin gagasan-gagasan liar yang diaplikasikan dalam sebuah tulisan, dan dari benda kecil inilah seseorang bisa merubah dunia atau mungkin menghancurkan peradaban dunia.
Lalu kemana kita sebagai muslim? kita punya kitab suci Al Qur'an yang berfungsi sebagai sumber hukum, penuntun hidup dan sumber segala sumber, kenapa kita malas untuk membaca apalagi untuk menggali kandungan yang tersirat maupun tersurat didalamnya, begitu fleksiblenya Al Qur'an sehingga menimbulkan banyak penafsiran dan lahir karya-karya besar seperti : Tafsir Mishbah, tafsir Fi Zhilali Qur'an, Tafsir Al Azhar, Tafsir Ibnu Katsir dan lain sebagainya.
Ini bukan berarti ana rajin, ini cuma lecutan agar ana juga tidak malas dan selalu mau mengkaji, mengkaji dan mengkaji terus kandungan Al Qur'an, banyak kaum orientialis yang mengatakan bahwa Al Qur'an adalah buatan Muhammad SAW dan bukan firman Allah SWT. tetapi faktanya banyak orang-orang yang menjadi mualaf dan memeluk islam karena mempelajari atau sekedar membuka atau membaca selintas kandungan Al Qur'an.
Ada kisah seorang pelaut Berkebangsaan perancis, yang sering berlayar dan hampir semua lautan sudah diarungi, suatu malam iseng-iseng dia membaca sebuah ayat Al Qur'an :

"Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan. Sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdo'a kepada Allah dengan mengikhlaskan keta'atan kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata): "Sesungguhnya jika engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur". ( سورة يونس , Yunus, Chapter ayat 22)

"Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu, dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai". ( سورة إبراهيم , Ibrahim, ayat 32)

Setelah membaca dan keesokan harinya mendarat di pelabuhan, dia mencari ustadz dan menyatakan keislamannya,ketika ditanya kenapa masuk islam, dia menjawab : Sungguh Al Qur'an ini kitab yang benar-benar merupakan firman Allah, bagaimana mungkin nabi Muhammad bisa menulis seperti ini sedang beliau tidak pernah berlayar.
Banyak kisah-kisah ilmuwan yang kemudian memeluk islam setelah membaca dan mengkaji Al Qur'an.
Insya Allah, dengan terus menerus membaca dan mengkaji Al Qur'an akan merubah paradigma kita, semakin membuat kita tersungkur, bersujud dan merasakan betapa kita tidak ada apa-apa dan bukan siapa-siapa dihadapan Allah SWT.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Ba2n juga nulis tentang urgensi buku pap, buka aja deh di blog ba2n: http://gibranhuzaifah.wordpress.com

SearchSight.com

"Changing the Way that the World Looks at the Internet!"